11 Helikopter Jangkau Kawasan Sulit Dampak Tsunami Selat Sunda

Peta rawan tsunami di Indonesia. [sumber BNPB]

RIENEWS.COM – Hari keempat penanganan darurat bencana pasca-tsunami Selat Sunda, 11 helikopter dikerahkan untuk memasok logistik bantuan bagi korban tsunami di sejumlah kawasan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Tercatat sudah 430 orang meninggal akibat tsunami Selat Sunda yang melanda dua kabupaten di Provinsi Banten, dan tiga kabupaten di Provinsi Lampung.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan persnya, di Jakarta, Rabu 26 Desember 2018, menyebutkan 11 unit helikopter dari BNPB, Basarnas, Polri dan TNI dikerahkan untuk membawa pasokan logistik dan untuk mendukung kegiatan tim SAR di kawasan Kecamatan Sumur, Taman Jaya, dan Panin Ujung Kulon.

“11 unit helikopter dikerahkan  3 unit helikopter BNPB, 2 unit heli Polri, 2 heli Basarnas, dan 4 unit heli TNI,” sebut Sutopo.

Memasuki hari keempat pasca-tsunami, sejumlah upaya penanganan bencana terus dilakukan dengan dipimpin oleh kepala daerah setempat.  BNPB bersama TNI, Polri, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian ESDM, KKP, Basarnas, BMKG dan kementerian/lembaga lainnya mendampingi Pemda dalam penanganan darurat.

Baca Berita: Rugi Rp8 M, Mantan Camat Ini Mengaku Ditipu Ahli Waris Penjual Tanah

Disebutkan Sutopo, sejumlah posko tanggap darurat didirikan, di antaranya di Gedung PGRI Kabupaten Pandeglang, di Puskesmas Cinangka, Jalan Raya Karang Bolong Km 139 di  Kabupaten Serang.  Posko tanggap darurat di Desa Way Muli dan Kunjir di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Kementerian Sosial, kata Sutopo, mengoperasikan 12 dapur umum yang tersebar di Provinsi Banten sebanyak 7 dapur umum, dan 5 dapur umum di Provinsi Lampung.

“ 147 tenaga kesehatan, terdiri dari97 tenaga perawat, 25 dokter, 25 tenaga kesling, telah dikerahkan oleh oleh Kementerian Kesehatan  sejak 24 Desember 2018. Kemenkes juga mengerahkan 36 unit ambulans, obat-obatan, dan kontainer pendingin jenazah,” kata Sutopo.

Kementerian ESDM menyiagakan 17 tim siaga bencana sudah bertugas di lokasi pasca-tsunami Selat sunda. Basarnas menerjunkan 250 personel dalam penanganan darurat tsunami Selat Sunda serta mengerahkan 2 unit kapal (RIB Tanggamus LPG, RIB Banten), 6 unit peralatan darat, dan 2 unit heli (HR-3604 dan HR-1519).

“1.835 personil TNI terlibat dalam penanganan darurat yang terbagi dalam 470 orang di posko terpadu, 1.093 org di Kabupaten Pandeglang, 131 orang di Kabupaten Serang dan 248 org cadangan,” kata Sutopo.