RIENEWS.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong pemerintah daerah untuk menetapkan status tanggap darurat dan membentuk klaster pendukung percepatan penanganan pasca banjir bandang di Jawa Timur.
Banjir bandang yang melanda Kota Batu dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis 4 November 2021, menyebabkan delapan orang meninggal dunia.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan, tim gabungan dari BPBD Kota Batu, PMI, Basarnas, TNI, Polri dan lintas instansi, Jumat 5 November 2021, menemukan satu korban meninggal dunia.
“Maka jumlah korban meninggal dunia (banjir bandang Kota Batu) sementara menjadi 6 orang,” ujar Muhari, Jumat 5 November 2021.
Baca: Kota Batu Dilanda Banjir Bandang, BPBD Sebut 11 Orang Masih Dicari
Disebutkan korban meninggal dunia dalam peristiwa banjir bandang di Kota Batu, Wiji warga Desa Bulukerto, Sarip warga Desa Bulukerto, Adi Wibowo warga Desa Bulukerto, Wakri warga Desa Tawangargo, Mahendra Feri warga Dusun Gintung dan Alverta Shenazia Arvisa Vindra warga Dusun Gintung.
Sementara dari Kabupaten Malang, korban meninggal pada peristiwa banjir bandang, dua orang.
“Menurut laporan dari BPBD Kabupaten Malang, dua warga meninggal dunia dan saat ini masih dalam tahap identifikasi,” ungkap Muhari.
Baca Juga:
Webinar Pendidikan Karo Usung Tema Guru Cakap Bermedia Digital Hadapi Tantangan Global
Gempa 5,3 Guncang Bosel, Pulau Nias Kembali Dilanda Gempa
Dikatakannya, wilayah terdampak banjir bandang di Kabupaten Malang, empat desa di tiga kecamatan. Yakni, Desa Tegalgondo di Kecamatan Karangploso, Desa Sidomulyo di Kecamatan Batu, Desa Tawangargo dan Desa Giripurno di Kecamatan Bumiaji.