RIENEWS.COM — Makna literasi tidak sebatas membaca dan menulis saja. Namun juga proses komunikasi intensif dalam interaksi sosial dan keilmuan. Dan salah satu kunci perubahan suatu generasi adalah dengan membudayakan literasi.
“Jadi bangsa ini harus memiliki pemahaman yang sama. Ikuti zamanmu, jangan tinggalkan budayamu,” kata Bupati Karo Terkelin Brahmana saat acara konsultasi dan koordinasi Dewan Perpustakaan Provinsi Sumatera Utara, di Gedung Serba Guna Karo, Selasa, 13 November 2018.
Persoalannya, minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Terbukti indeks membaca masyarakat Indonesia hanya sekitar 0,001. Artinya dari seribu penduduk hanya satu orang yang memiliki minat baca tinggi. Angka ini masih sangat jauh apabila dibandingkan dengan masyarakat Singapura yang memiliki indeks sampai 0,45. Minimnya budaya membaca bangsa ini telah persoalan sangat krusial.
“Buku adalah jendela dunia. Dengan membaca bisa menjelajahi dunia. Semboyan itu hanya penghias mata,” ucap Terkelin.
Dia berharap kunjungan kerja Dewan Perustakaan Sumatera Utara ke Kabupaten Karo menjadi salah satu upaya meningkatkan gerakan budaya literasi di Tanah Karo Simalem ini.