“Nah dengan yang sudah ada contoh, kenapa lahan kosong ini tidak kita manfaatkan. Tahun 2018 sudah siap, agar masyarakat sekitar dapat menikmati taman seperti Taman Kota Kabanjahe,” kata Bupati Karo.
Bupati meminta agar dilakukan pengukuran lahan, hitung biaya dengan murah, dan sesuai kepentingan masyarakat.
“Agar taman ini sekaligus menjadi taman obat, ketika orang yang berobat ke Puskesmas, bisa sembuh dengan melihat indahnya alam sekitar dan dapat beristirahat di taman ini,” kata Bupati Karo.
Kepala Bappeda Karo Nasib Sianturi mengatakan akan menghitung berapa besaran anggaran untuk Ruang Taman Hijau.
“Seperti yang disebutkan pak bupati untuk luas lahan Kabid Pertamanan akan mengukurnya, baru nanti dapat kita hitung biaya. Dengan mengedepankan murah meriah, tapi terlaksana wacana impian tersebut dapat terwujud program yang diwacanakan bupati,” ujar Nasib.
Menanggapi instruksi Bupati Karo, Kabid Pertamanan Baron Kaban mendukung rencana RTH.
“Pada prinsipnya pertamanan sangat mendukung wacana yang digulirkan Bupati Karo. Hal ini terwujud maka taman kota kedua akan terbangun setelah Taman kota Kabanjahe dekat gedung DPRD Karo, sudah kami tata,” kata Baron.
Menurut Baron, jika dibangun di atas seluas lebih kurang 2.000 meter persegi, diapreaisasi oleh masyarakat.
“Saya juga berharap program pak bupati ini mudah-mudahan cepat terbangun, karena manfaatnya banyak untuk masyarakat,” tegas Baron. (Rep-01)