Dokter Paru Indonesia Nobatkan Sutopo Inspirator Terbaik 2018

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho (kanan) menerima penghargaan Inspirator Terbaik 2018 dari Ketua Umum PDPI DR.Dr. Agus Dwi Susanto, Minggu 16 Desember 2018. [Foto Ist | Rienews]

RIENEWS.COM – Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menobatkan Sutopo Purwo Nugroho sebagai Inspirator Terbaik 2018. PDPI menilai penghargaan tersebut layak disematkan kepada Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo, menjadi inspirasi bagi dalam bidang kesehatan para penyintas penderita kanker dalam melawan penyakit, khususnya bagi penyintas, penyandang kanker paru.

Sutopo Purwo Nugroho telah divonis dokter menderita sakit kanker paru stadium 4B.

“Apa yang dilakukan Pak Sutopo telah banyak menginspirasi penyintas kanker di Indonesia, khusus kanker paru. Tidak menyerah begitu saja, namun tetap survive,” kata Ketua Umum PDPI DR.Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR, pada Seminar Sehari tentang Kewaspadaan dan Deteksi Kanker Paru pada Layanan Primer, di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta, Minggu 16 Desember 2018.

PDPI menyebutkan, jumlah penderita kanker paru di Indonesia terus meningkat. Hal ini terkait dengan perubahan gaya hidup.

Baca Berita: Miliki 42 Ribu Undang-Undang, Indonesia Dinilai Obesitas Regulasi

“Setiap orang mempunyai risiko untuk terkena kanker paru. Kewaspadaan harus ditingkatkan pada orang-orang yang mempunyai faktor-faktor risiko,” ujar Agus.

Kanker paru merupakan jenis kanker yang paling banyak didiagnosis di dunia. Kanker paru juga menjadi penyebab utama kematian, yakni sebesar 18,4 persen dari total kematian karena kanker.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, sepanjang tahun 2018 ini terdapat 2,1 juta kasus kanker paru baru, dan 1,8 juta kematian karena kanker paru.

Dengan, kata lain sebut Agus, satu dari lima kematian pada kanker terjadi akibat kanker paru. Hal ini tidak lepas dari tingkat kesembuhannya yang hanya sekitar 16-18 persen saja.

Di Indonesia, angka itu tak jauh berbeda. Data dari Indonesian Cancer Information & Support Center (CISC) menunjukkan kanker paru merupakan kanker pembunuh nomor satu dengan total 14 persen dari kematian karena kanker.

“Angka kematian karena kanker paru di Indonesia bahkan mencapai 88 persen,” tegas Agus.

Paling Mematikan

Kanker paru masuk dalam golongan kanker paling mematikan lantaran sebagian besar terdiagnosis pada stadium lanjut. Angka harapan hidup pada penderita kanker paru lebih rendah dibanding kanker lain yakni hanya 12 persen. Oleh karena itu, deteksi dan diagnosis dini penting bagi penderita kanker paru.