RIENEWS.COM – Dataran tinggi Kabupaten Karo dikenal sebagai daerah produksi pertanian terbesar di Provinsi Sumatera Utara. Sumber ekonomi warga di bumi Tanah Karo Simalem, mayoritas dari bercocok tanam.
Dalam beberapa tahun terakhir, ada fenomena baru di Kabupaten Karo, terutama di wilayah Kecamatan Berastagi dan sekitarnya. Yakni, kehadiran para buruh lepas perladangan yang disebut Aron.
Saban pagi, para aron terdiri dari perempuan, pria, dan remaja menjajakan jasa tenaga mereka kepada pemilik ladang, di tepi jalan. Di sana, mereka menanti pemilik ladang, ditandai dengan mengendarai mobil bak terbuka, untuk mengangkut mereka.
Selain menunggu di tepi jalan, para aron kerap menawarkan jasa langsung kepada pemilik kebun.
KLIK: Bupati Karo Lepas Kontingen Atlet Porwilsu 2018
Para aron ini kebanyakan berasal sejumlah kabupaten di Sumatera Utara, seperti Kepuluan Nias, dan juga ada berasal dari Pulau Jawa.
Ditemui Selasa pagi, 3 April 2018, seorang aron dari Nias, mengaku setiap paginya menunggu pemilik ladang mengangkut dirinya di tepi Jalan Jamin Ginting, Kota Berastagi.
“Setiap pagi kami menanti pemilik ladang yang akan mengangkut kami dengan mengunakan mobil terbuka miliknya,” ujar Zebua saat ditemui di Jalan Jamin Ginting, Kota Berastagi.
Zebua menjelaskan, jenis pekerjaan mereka beragam. Mulai dari membersihkan lahan pertanian, menggembur tanah, hingga memanen.
“Di ladang, sebagai pembersih ladang. Membabat rumput dan mengemburkan tanah. Bila masa panen kami juga dipekrjakan dengan cara memetik hasil,” kata Zebua.
Soal tarif upah, Tiur boru Simanjuntak mengaku mendapatkan upah per hari hingga ratusan ribu, sesuai dengan pekerjaan.