KARO  

Korban Erupsi Sinabung Tuntut Bantuan Pemerintah

Massa dari Desa Berastepu, Kecamatan Simpang Empat, korban terdampak erupsi Gunung Sinabung meminta bertemu dengan anggota DPRD Karo, Kamis 20 September 2018. [Foto Rienews]

RIENEWS.COM – Ratusan pengungsi terdampak erupsi Gunung Sinabung, Kamis 20 September 2018, menggelar aksi unjukrasa di Gedung DPRD Karo dan Kantor Bupati Karo.

Hingga sore hari, massa masih bertahan di depan Kantor Bupati Karo dan mengancam akan melakukan aksi inap sampai pemerintah memberikan penjelasan tentang tuntutan mereka.

Aksi demo digelar pengungsi terdampak Gunung Sinabung dari Desa Berastepu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten Karo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo membayarkan biaya jatah hidup sebesar Rp10.000 per jiwa/hari yang sudah tiga bulan tidak mereka terima. Pembayaran biaya sewa rumah dan ladang Rp5,6 juta per tahun.

Baca Berita: Sule Ditangkap, Polisi Temukan 3 Bungkus Ganja di Saku Celana

Massa juga menuntut pemerintah melengkapi fasilitas rumah mandiri yang telah dibangun di Desa Nangbelawan, Kecamatan Simpang Empat, namun hingga kini tak dapat ditempati pengungsi disebabkan ketiadaan fasilitas listrik, air bersih, septik tank, dan jalan.

“Kami warga Desa Berastepu mencapai 343 kepala keluarga terdiri dari 1.200 jiwa, belum menempati relokasi mandiri tahap kedua di Desa Nangbelawan, Kecamatan Simpang Empat. Disebabkan fasilitas tuntutan kami belum terpenuhi. Selama 1,5 tahun (rumah mandiri/relokasi) sudah selesai,” ujar Norman Batunangar, dalam orasi di Gedung DPRD Karo.

Norman menegaskan terhitung sejak 2016, para pengungsi tidak lagi menerima bantuan biaya sewa rumah dan ladang sebesar Rp5,6 juta. “Kami menuntut hak kami, seperti biaya sewa ladang dan rumah Rp5,6 juta yang sudah tidak kami dapatkan selama 3 tahun ini,” kata Norman.

Aksi warga pengungsi Gunung Sinabung mendapat respons dari Sekda Pemkab Karo Kamperas Terkelin Purba didampingi Kepala BPBD Karo Martin Sitepu.

Kepada massa, Kamperas menegaskan telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyikapi tuntutan para pendemo.