Korban Tewas Tsunami Selat Sunda 429 Orang, 8 Daerah Terisolir

Dampak kerusakan akibat tsunami Selat Sunda yang melanda kawasan Kecamatan Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Sabtu malam, 22 Desember 2018. [Foto Ist |Rienews]

RIENEWS.COM – Memasuki hari ketiga pasca-tsunami Selat Sunda, Sabtu malam, 22 Desember 2018, yang melanda lima kabupaten di Provinsi Banten dan Lampung, terdata sudah 429 orang meninggal dunia. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, merupakan kawasan terparah dampak tsunami. Hingga kini sejumlah kawasan terdampak, di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, dan Kabupaten Lampung Selatan, masih terisolir.

Dalam siaran pers yang diterima wartawan dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Selasa 25 Desember 2018, menyatakan, total korban yang meninggal dunia 429 orang, 154 orang hilang, 1.485 orang luka-luka, 6.082 orang mengungsi. Kerusakan meliputi 882 unit rumah, 73 penginapan,  60 warung, 434 perahu dan kapal, 24 kendaraan roda 4, 41 kendaraan roda 2, 1 dermaga, dan  1 shelter rusak.

Baca Berita: Arus Mudik Natal di Kota Wisata Berastagi Padat

Berdasarkan wilayah terdampak, di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, terdata 290 orang meninggal dunia, 77 orang hilang, 1.143 orang luka-luka, 14.395 orang mengungsi.

Kerusakan 443 unit rumah, 350 unit perahu dan rusak, 69 unit Hotel (rusak berat), 24 unit kendaraan roda 4 rusak, dan 41 unit kendaraan roda 2 rusak.

Hingga Selasa 25 Desember 2018, tim SAR gabungan baru dapat menjangkau satu di Kecamatan Sumur yang semuanya berada di pantai. Desa yang telah terjangkau tim SAR gabungan, Desa Tamanjaya meliputi Dusun Paniis dan Tanjung Male. Sementara 6 desa lainnya, Desa Cigorondong, Desa Kertajaya, Desa Sumberjaya, Desa Tunggajaya, Desa Ujungjaya, dan Desa Kertamukti masih terisolir.