RIENEWS.COM – Pimpinan PP Muhammadiyah menerima kunjungan rombongan Detasemen Khusus (Densus) 88 yang dipimpin Irjen Polisi Marthinus Hukum di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa, 28 Maret 2023. Kunjungan dalam rangka silaturahim pada bulan suci Ramadan tersebut sekaligus diadakan dialog tertutup tentang penanggulangan terorisme.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjelaskan, situasi kondisi sosial, ekonomi, politik dan lain sebagainya juga menjadi pemicu terjadinya tindakan teror. Dalam melakukan pencegahan terorisme memerlukan kerja sama berbagai pihak, termasuk dengan organisasi kemasyarakatan maupun organisasi keagamaan.
“Pencegahan terorisme merupakan komitmen Muhammadiyah sejak lama. Dengan menanamkan nilai-nilai agama dakwah yang mencerahkan,” kata Haedar.
Mengingat penanggulangan terorisme menjadi tanggungjawab semua pihak, tidak terkecuali Muhammadiyah. Segala bentuk terorisme, baik yang berbasis pada isu-isu keagamaan, kesukuan, kedaerahan, maupun ideologi merupakan ancaman terhadap negara. Mereka yang melakukan aksi-aksi teror biasanya ingin mengubah realitas sosial politik secara instan. Pencegahan memerlukan kerjasama semua pihak, baik dengan organisasi keagamaan maupun organisasi kemasyarakatan.
“Tentu ada mekanisme khusus yang dimiliki Densus 88 yang bisa dipahami bersama. Prinsipnya ialah keterbukaan. Dan proses penindakannya harus berlandaskan hukum agar terjalin rasa keadilan,” tegas Haedar yang didampingi komponen PP Muhammadiyah yang lain seperti Busyro Muqoddas, Agung Danarto, Muhammad Sayuti, Rodho Al Hamdi.
Sementara Marthinus Hukom mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan agenda Densus 88 untuk mendapatkan masukan-masukan substantif terkait moral keagamaan. Sebagai organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia, Marthinus menilai Muhammadiyah dapat memberikan wejangan moral keagamaan, terutama dalam konteks penanggulangan terorisme.
Artikel lain
Tips Mengatur Keuangan Selama Ramadan
Sambut Pemudik, Kemenparekraf Luncurkan E-Booklet Jelajah 27 Masjid