KARO  

Peristiwa Telan 7 Korban di Wisata Air Panas Bukan Bencana Alam

Personel Kepolisian dan TNI berada di lokasi wisata air panas Daun Paris yang mengalami musibah hingga menelan korban jiwa, Minggu pagi, 2 Desember 2018. [Foto Ist | Rienews]

RIENEWS.COM – Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Bencana Alam Kabupaten Karo, Letnan Kolonel Inf Taufik Rizal Batubara menegaskan, peristiwa yang dialami belasan mahasiswa di wisata pemandian air panas Raja Berneh, Daun Paris, di Kecamatan Merdeka, Minggu pagi, 2 Desember 2018, bukan bencana alam.

Semula, Dansatgas Bencana Alam Karo yang juga Dandim 0205/TK, langsung menyiapkan personel reaksi cepat penanganan bencana.

“Karena informasi yang saya dapat  bencana alam, makanya saya langsung turun bersama anggota.  Ternyata sampai di lapangan bertemu dengan Bupati Karo, dan Kapolsek Simpang Empat. Setelah saya cek, dan koordinasi dengan Kepolisian, kejadian tersebut bukan bencana alam, tetapi suatu musibah akibat kelalaian pengusaha pemandian yang ceroboh, tidak memberikan kenyaman bagi tamu yang berkunjung,” tegas Letkol Taufik.

Baca Berita: 7 Mahasiswa Tewas Tertimbun Longsor di Wisata Air Panas Karo

Keberadaan mahasiswa Universitas Prima Indonesia (UPI) Medan dalam rangka kegiatan “Malam Kekeluargaan  dan Keakraban” (Makrab) bersama  mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA). Kegiatan tersebut dijadwalkan akan dihadiri sebanyak 54 orang sesuai dengan undangan yang disebar.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Martin Sitepu mengatakan, para korban merupakan mahasiswa UPI Medan.

“Telah terjadi tanah Longsor di pemandian air panas Daun Paris, Minggu 2 Desember 2018 pada pukul 06.00 WIB. Korban jiwa sebanyak 16 orang, 7 orang di antaranya meninggal dunia, 9 orang cedera. Seluruh korban adalah mahasiswa Universitas Prima Indonesia Medan,” sebut Martin melalui pesan Whatsapp.