RIENEWS.COM – Debat Pilpres 2024 berakhir pada putaran kelima di Jakarta Convention Center, Minggu, 4 Februari 2024. Dalam debat ketiga calon presiden itu diakhir dengan pernyataan penutup yang berisi penegasan mengenai janji dan harapan mereka. Tiap-tiap capres memberikan pernyataan penutup dengan durasi waktu lebih panjang, yakni empat menit masing-masing. Berikut pernyataan penutup ketiga capres:
Capres Anies Baswedan
“Ibu bapak, saudara sebangsa yang saya cintai. Selama satu tahun lebih, kami berkeliling Indonesia berjumpa dengan jutaan rakyat. Mereka datang bukan mengharap bayaran. Mereka datang membawa harapan. Mereka menginginkan ada perubahan. Kondisi hidup yang lebih baik. Bisa lebih makmur.
Orang tua yang di malam hari melihat anaknya tidur dalam kondisi miskin dia melihat sambil mambayangkan: akankah anak saya tetap miskin tetap ini kelak? Bisakah mereka hidup lebih baik?
Kami berjuang untuk perubahan, agar orang tua yang miskin itu bisa melihat anaknya tidur sambil berkata: syukur Alhamdulillah, walaupun saya miskin, walau saya kelas menengah, tapi negara hadir untuk membantu anak saya punya masa depan yang cerah.
Perjalanan ini adalah perjalanan spiritual bagi kami. Setiap jabat tangan, setiap pelukan membawa pesan. Pesan yang mereka sampaikan: titip kami ingin Indonesia yang lebih baik, kami ingin Indonesia yang lebih adil. Dan kami tahu, Tuhan yang maha kuasa Allah SWT menginginkan kekuasaan yang welas asih, yang cinta kasih.
Karena itu, Tuhan yang Maha Kuasa, Allah Swt akan memberikan kekuasaan yang kepada yang dihendaki. Qulillāhumma mālikal-mulki tu`til-mulka man tasyā`u wa tanzi’ul-mulka mim man tasyā`, bahwa Tuhan akan memberikan dan mencabut dari yang dikehendaki.
Karena itu, kami dalam berjuang menyadari betul cinta kasih, welas asih, ketulusan, keteguhan, menjadi bagian dari perjuangan ini. Kami menemukan orang-orang yang bertugas di lapangan bersama kami. TNI, polisi, ASN, kepada mereka kami ucapkan terima kasih yang luar biasa. Dan kami akan perhatikan untuk bisa hidup lebih baik setiap tahunnya nanti.
Kita juga menyaksikan ada yang menolak ini. Yang hidup dari ketimpangan ini. Yang justru merasakan kekuasaan dari ketimpangan ini. Itu yang akan kami lawan. Tapi kami tidak melawan dengan kebencian. Kami tidak melawan dengan rasa ketidaksukaan. Kami akan membawa ini dengan spirit suro joyo diningrat lebur dening pangastuti. Bahwa segala angkara murka akan kalah akan kebaikan.
Setara bagi siapa? Laki-laki dan perempuan. Kaya dan miskin. Kota desa. Mereka yang berpendidikan umum, madrasah, pesantren, agama apapun, suku apapun. Dan kami akan tegaskan, negara tidak berdagang dengan rakyat. Negara tidak pelit dengan rakyat. Negara tidak berpaling dari yang papa. Negara yang penuh cinta kasih kepada semuanya. Negara yang hadir dengan perasaan yang halus, yang rahman yang rahim.
Kepada semua yang merangkul dengan perasaan cinta sebagai orang tua, sebagai abah bagi anak-anaknya semua. Yang mencintai semua dengan sepenuh hati. Memperhatikan yang paling bawah untuk meningkatkan kesejahteraan. Yang di tengah terangkat. Bila yang terbawah terlupakan, yang di tengah pun akan terlupakan. Terhimpit.
Karena itu pesan yang kami bawa adalah pesan negara yang menyayangi, negara yang welas asih. Dan negara yang membereskan soal ketimpangan. Negara yang membereskan soal ketidakadilan. Membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Yang menguatkan yang lemah tanpa melemahkan yang kuat. Mari katong lakukan perubahan”.
Capres Prabowo Subianto
“Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Kita baru saja beberapa bulan ini melaksanakan kampanye yang penuh dengan semangat. Penuh dengan kontestasi. Kadang-kadang penuh dengan kata-kata yang keras. Tetapi i’tikad kita baik. Saya kira tiga paslon ingin yang terbaik untuk rakyat Indonesia.
Karena itu, saya atas nama Prabowo-Gibran dan atas nama Koalisi Indonesia Maju minta maaf kepada paslon 1 Pak Anies Pak Muhaimin dan paslon 3 Pak Ganjar Pak Mahfud. Seandainya dalam kampanye ada kata-kata kami atau perbuatan yang kurang berkenan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mohon maaf kepada KPU seandainya kami juga bertindak yang kurang pas. Keinginan kita adalah untuk berbuat yang terbaik dan kami selalu berjuang untuk yang terbaik.
Saudara-saudara sekalian, yang penting, kita harus membangun dan menegakkan kerukunan, persatuan, kekeluargaan di antara semua unsur dan semua kalangan bangsa Indonesia. Terutama kerukunan di antara pemimpin-pemimpin Indonesia.
Saya tetap menganggap Mas Anies, Mas Muhaimin, Pak Ganjar, Prof Mahfud adalah saudara sendiri. Kita berjuang untuk bangsa Indonesia. Kita berjuang karena cinta pada rakyat Indonesia.
Artikel lain
Ketua KPU Minta Presiden Terpilih Jangan Sia-siakan Amanat Rakyat