RIENEWS.COM – Bayi lima bulan asal Desa Sungai Tengar, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah Agoesdjam di Kota Ketapang, Kecamatan Delta Pawan, pada Rabu, 24 Juli 2024.
Peristiwa ini viral di media sosial. Dalam rekaman video berdurasi 1 menit tampak seorang bayi dipangku seorang wanita, sudah tidak bernyawa, di dalam kendaraan yang berhenti di tengah jalan yang rusak.
Dalam video yang beredar luas di masyarakat dan viral di media sosial, terdengar seorang perempuan berbicara dengan nada terdengar menahan emosi dan sedih, karena pasien bayi lima bulan yang mereka hendak rujuk ke RS di Kota Ketapang, meninggal dunia dalam perjalanan.
“Bayangkan ye, Pemerintah Kabupaten Ketapang, siapa pun aku tak bisa menyebutkan ye. Ini udah kesekian kali pasien rujukan dari Kendawangan ke Ketapang, kami mau bawa. Bukan masalah mati, itu takdir Tuhan, tapi hambatan, halangan di jalan nih bah, macam jalan rusak. Macam ini, gak sempat ke rumah sakit, gak sempat, sudah da gim (meninggal dunia). Coba dibuka ye mata kita, aku tak bisa sebutkan satu persatu, mau bupatinye, mau yang mengurus anggaran negara, desa apa semuanya tak tahulah. Macam ini, ini, gak sempat sampai ke Ketapang, dia udah duluan mati di jalan. Dah gak bisa katakan apa-apa lagi, dah kecewa dah,” ungkapnya.
Ketua Front Perjuangan Rakyat Ketapang (FPRK), Isa Anshari mengecam kondisi infrstruktur yang rusak di Ketapang, yang menyebabkan terhambatnya aktivitas masyarakat.
Isa menegaskan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten Ketapang mestinya membuka mata dan hati dengan kondisi infrastruktur yang ada di daerah tersebut.
Menurut Isa, meski jalur lintas Kendawangan menuju Kota Ketapang yang terletak di Kecamatan Delta Pawan, berstatus jalan provinsi, namun Pemda Ketapang harusnya tidak terkesan hanya diam dan tak berbuat apa-apa atas kondisi jalan yang rusak.
Artikel lain
JCW Ajak Publik Lacak Rekam Jejak Capim KPK 2024-2029
Hingga Mei 2024 Sebanyak 30 Pabrik Tekstil Gulung Tikar, Bagaimana Nasib Pekerja
Dokumen Penting dan Sejarah Hilang Pasca Kantor PKBI Digusur Paksa