Banjir tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi, sehingga debit air Sungai Sangkub meluap.
Pantauan TRC BPBD Bolaang Mongondow Utara, tinggi muka air berkisar 30 hingga 75 cm. “Peristiwa ini mengakibatkan 70 rumah warga terendam. Di samping itu, sebanyak 4 KK atau 11 jiwa mengungsi ke tempat yang aman,” jelar Muhari.
BPBD telah merespons banjir di dua desa dengan mengerahkan personel untuk penanganan darurat. Pihaknya berkoordinasi dengan aparat pemerintah desa guna pendataan dan kesiapsiagaan apabila ada warga membutuhkan evakuasi atau pertolongan.
Muhari menyatakan, kedua kabupaten terdampak banjir dan banjir bandang termasuk wilayah dengan potensi bahaya kategori sedang hingga tinggi. Analisis inaRISK pada potensi banjir bandang di kabupaten Bolaang Mongondow teridentifikasi di 8 kecamatan. Tiga kecamatan yang kali ini terdampak termasuk dari kedelapan kecamatan tersebut.
Masih pada analisis inaRISK, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara memiliki 6 kecamatan yang berpotensi bahaya banjir pada kategori sedang hingga tinggi. Kecamatan Sangkub termasuk dari wilayah kecamatan dengan potensi tersebut.
Masyarakat diharapkan untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya banjir, banjir bandang, tanah longsor maupun angin kencang. BMKG telah merilis potensi cuaca ekstrem, khususnya wilayah-wilayah yang mengalami peralihan musim, dari musim kemarau ke musim hujan.
BMKG dalam siaran pers, Rabu 22 September 2021, menyebutkan fenomena gelombang atmosfer yang teridentifikasi aktif di sekitar wilayah Indonesia, termasuk di wilayah Sulawesi, dapat memicu cuaca ekstrem.
Sepekan ke depan hampir sebagian wilayah Indonesia berpotensi diguyur hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang. Wilayah yang berpotensi antara lain Sulawesi Utara.
17 Rumah di Lombok Tengah Diterang Angin Kencang
Dari Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, dilaporkan 17 unit rumah warga di tiga desa rusak akibat angin kencang yang melanda.
“Tiga desa terdampak yakni Desa Monggas di Kecamatan Kopang, Desa Montong Terep dan Desa Mertak Tombok di Kecamatan Praya. Peristiwa ini terjadi bersamaan dengan turunnya hujan yang berlangsung pada Rabu (22 September 2021) pukul 22.00 WITA,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
BPBD Kabupaten Lombok Tengah melaporkan, terdapat satu warga mengalami luka akibat material bangunan tersapu anging kencang. Sebanyak 28 KK terdampak peristiwa ini.
“Pihak BPBD Kabupaten Lombok Tengah juga telah menerjunkan tim untuk melakukan pendataan dan melakukan evakuasi terhadap korban luka,” kata Muhari.
Petugas gabungan yang terdiri dari BPBD Provinsi NTB, BPBD Kabupaten Lombok Tengah, unsur TNI-POLRI dan warga sekitar bergotong royong membersihkan puing pohon tumbang dan material yang terbawa saat terjadi peristiwa ini. Para warga yang terdampak akan mendapat bantuan bahan bangunan dari pemerintah setempat. Kondisi terkini dilapangan, dilaporkan cuaca saat ini sudah kondusif. (Rep-02)