Hutan Pantai Dapat Kurangi Risiko Bahaya Tsunami

Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengunjungi kawasan Pantai Binuangeun, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Sabtu 12 Januari 2019, bersama para ahli geologi dan vulkanologi. [Foto BNPB | Rienews]

Menurutnya, sosialisasi harus terus diberikan ke semua lapisan masyarakat oleh semua komponen, termasuk para ulama. Doni menekankan pada latihan yang menyentuh hingga tingkat rukun warga yang berada di kawasan zona merah.

Terakhir, Doni menyatakan terkait dengan aturan, seperti peraturan daerah terhadap seluruh pengelola hotel untuk memperhatikan masalah konstruksi.

Kawasan pantai ini sebenarnya memiliki sebuah shelter tsunami. Namun pembangunan shelter belum sempurna dikarenakan permasalahan administrasi. Kepala BNPB berharap nantinya shelter yang sudah dibangun tersebut tetap dapat digunakan untuk kepentingan kebencanaan.

Dilihat dari jejak historis, kawasan Pantai Binuangeun pernah terdampak tsunami pada 300, 1.700 dan 3.000 tahun lalu. Tersimpan energi potensi bencana yang belum dapat diketahui kapan terjadinya.

Kepala BNPB menekankan bahwa adanya jejak tsunami ini menunjukkan bahwa pemda dan masyarakat setempat harus meningkatkan kesiapsiagaan.

“Dengan memperkuat upaya mitigasi, menyiapkan rute evakuasi, dan melakukan tata ruang yang berbasis risiko bencana,” ujar Doni.

Tsunami yang dipicu longsor bawah laut pada 22 Desember 2018, menerjang tidak hanya wilayah pesisir pantai di Kabupaten Pandeglang tetapi juga kawasan di Kabupaten Serang , Banten dan beberapa kawasan pesisir di kabupaten lain di Provinsi Lampung.

Tsunami tersebut mengakibatkan 437 jiwa meninggal dunia dan 1.495 jiwa luka-luka. (Rep-03 | Rel)