Bupati Karo Terkelin Brahmana menyampaikan, di ketiga desa itu memiliki rumah ada suku Karo, Siwaluh Jabu. Untuk pengembangan desa tersebut menjadi wisata, Terkelin mengaku Pemkab Karo memiliki keterbatasan anggaran.
“Bila anggaran APBN dapat membantu Pemkab Karo, kami sangat setuju dan mendukung program tersebut, memperluas, melengkapi dan memenuhi kekurangan yang belum ada. Sebab, rumah adat Siwaluh Jabu sekarang ini jarang ditemui karena sudah langka dan hampir punah,” katanya.
Mengenai permintaan penyediaan tempat, Terkelin menyatakan segera menindaklanjutinya.
“Pemda Karo akan segera mengeksekusi lokasi yang diminta melalui dinas terkait, agar minimal tahun depan segera dibangun,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Munarta Ginting menambahkan, melakukan koordinasi dengan masyarakat, tokoh adat dan tokoh masyarakat dari ketiga desa tersebut.
“Agar pembangunan desa budaya terealisasi dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan banyaknya kunjungan wisatawan ke tiga desa,” ujar Munarta.
Dia optimistis, rencana pembangunan desa wisata budaya itu, di tahun ini sudah masuk ke Kementerian PUPR.
“Optimis tahun 2020 ini, usulan sudah kita masukkan ke Kementerian PUPR sesuai arahan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, minimal tahun 2021 pembangunan desa budaya terealisasi,” pungkasnya. (Rep-01)