RIENEWS.COM – Sembilan kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menetapkan status darurat, dalam penanganan bencana banjir yang terjadi di wilayah tersebut.
Akhir Agustus 2021 lalu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan, BMKG memprediksi musim hujan akan datang lebih awal, mulai September hingga November.
Disebutkannya, terdapat 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia akan memasuki musim hujan secara berturut-turut, sejak September, Oktober, dan November 2021.
Adapun wilayah yang masuk musim penghujan bulan ini (September), Sumatera tengah dan sebagian wilayah di Pulau Borneo (Kalimantan).
Kepala Sub Bidang Kedaruratan BPBD Provinsi Kalteng, Alpius Patanan menyebutkan, hingga Minggu 12 September 2021, banjir berangsur surut kecuali di wilayah Kabupaten Katingan.
Baca Juga:
8 Rumah Warga di Bogor Rusak Akibat Tanah Longsor, Awas Longsor Susulan
Cegah Wanita Karo dari Kanker Serviks, YKI Cabang Karo Gelar IVA Test
“Pada bagian hilir masih terendam. Jika tidak ada hujan intensitas lebat yang terjadi ke depan, semoga banjir bisa semakin surut,” ujarnya.
Dalam penanganan banjir di Kalteng, sembilan wilayah kabupaten telah menetapkan status darurat.
Alpius menyebutkan, Kabupaten Pulau Pisau dan Kabupaten Murung Raya telah menetapkan status Siaga Darurat bencana banjir. Tujuh kabupaten lainnya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Barito Utara, Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Gunung Mas, menetapkan status Tanggap Darurat bencana banjir.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan, pada Jumat 10 September 2021, BNPB melalui Kedeputian Logistik dan Peralatan telah memberikan bantuan logistik serta peralatan kepada BPBD Katingan untuk penanganan bencana banjir.
Adapun bantuan tersebut antara lain, perahu polyethylene sejumlah 2 unit, makanan siap saji sebanyak 3.000 paket, lauk pauk 2.000 paket dan makanan tambahan gizi 5.004 paket.