Kepala BNPB Doni Monardo menegaskan kehadirannya untuk memastikan pembangunan Huntap Tahap III berjalan dengan baik.
“Saya datang kemari ingin memastikan apa saja yang sudah berjalan dengan baik, dan apa yang kurang, perlu diperhatikan oleh pemerintah,” tegas Doni.
“Tadi saya mendapat penjelasan dari panitia tentang upaya upaya memperhatikan kearifan lokal dalam pembangunan. Saya memberikan apresiasi, hal ini tentu menjadi prioritas kita bersama,” tegasnya.
Pembangunan hunian di lokasi relokasi Siosar ini, kata Doni, diharapkan masyarakat akan menjadi lebih aman dan baik tinggal dihunian yang lebih baru dari hunian sebelumnya.
“Untuk itu, jagalah alam sekitar Siosar ini. Jangan pernah lagi ada kita dengar pembalakan hutan, penebangan kayu, dan pembakaran kayu, dengan sesuka hati dengan mengabaikan faktor keselamatan masyarakat sekitar sehingga dapat menimbulkan bencana alam,” imbuh Doni
Dikatakannya, Semua ini bukan semata menjadi program pemerintah, tetapi sudah menjadi kewajiban kehidupan dalam pembangunan masyarakat terdampak bencana secara global.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengingatkan warga yang nantinya akan menghuni untuk menjaga alam sekitar.
“Masyarakat sekitar jaga dan lestarikan alam kita karena kita sudah diberikan surga kecil oleh Tuhan. Jadikan tempat yang dibangun pemerintah ini menjadi tempat tinggal yang nyaman dan tenang. Sebab ini semua sudah keinginan pemerintah dalam rangka membantu rakyatnya ketika bencana datang,” kata Edy.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam siaran persnya, menyebutkan Huntap III di Siosar dibangun bagi masyarakat yang tidak dapat lagi menetap di rumah mereka yang berada di dalam kawasan rawan bencana Gunung Sinabung. Total pembangunan rumah yang telah dibangun mencapai ribuan, Huntap Tahap I 370 unit, Huntap Tahap II 1.655 unit, dan lanjutannya 156.
Sejak erupsi Gunung Sinabung terjadi pada2010 telah mengakibatkan total kerugian dan kerusakan senilaiRp 1,80 triliun.
Rincian kerugian dan kerusakan mencakup sektor lintas Rp 18,4 triliun, ekonomi Rp1,14 triliun, perumahan Rp 505,9 miliar, infrastruktur Rp83,9 miliar dan sosial Rp53,4 miliar. (Rep-01 | Red)