Sutopo Pahlawan Kemanusiaan Berpulang

Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.

Pada saat yang bersamaan sesungguhnya, pada tahun 2018, Sutopo juga sedang berjuang untuk tetap hidup di tengah sakit kanker paru-paru yang menggerogoti tubuhnya.

Selain berjuang melawan penyakit kanker stadium 4B, Sutopo tidak menyerah melawan berbagai berita yang simpang siur dan informasi bohong alias hoaks terkait bencana melalui media sosial yang ia kelola secara pribadi dan tentunya melalui siaran pers bersama para awak media semasa hidup.

Selama proses pengobatan kemoterapi di Indonesia, Sutopo selalu langsung kembali ke kantor untuk memberikan konferensi pers.

Di rumah sakit ia membuat siaran pers dan menyebarkan ke ribuan wartawan yang dikelolanya dalam grup WhatsApp bernama Wapena dan Medkom BNPB 1-7.

Sutopo juga sering menyelenggarakan konferensi pers di kediamannya ketika bencana terjadi pada akhir pekan.

Di manapun dan kapanpun, Sutopo selalu hadir untuk mengabarkan informasi bencana di Tanah Air.

Selain pernah melakukan wawancara dengan media di rumah, ia juga melayani awak media di halaman rumah sakit, di mall, atau bahkan pernah di TPU Pondok Rangon saat dirinya melayat, dan sebagainya.

Media dan masyarakat selalu menunggu penjelasan Sutopo setiap saat terjadi bencana. Banyak media dan masyarakat yang membutuhkan informasi secepat mungkin. Apa yang dilakukan Sutopo selama ini dengan memberikan pernyataan resmi dan menjelaskan kejadian dan penanganan bencana menjadi wujud bahwa negara hadir di tengah masyarakat dalam kondisi apapun.

Pria kelahiran Boyolali, 7 Oktober 1969, itu selalu mencintai pekerjaaannya sebagai juru bicara BNPB. Ia juga selalu bekerja dengan passion sehingga karirnya selalu meningkat dalam waktu yang singkat.

Sutopo selalu berpesan dalam setiap kesempatan bahwa, “Kita jangan besar karena jabatan tapi di manapun kita ditempatkan besarkan jabatan itu”.

Dedikasi Sutopo sebagai Aparatur Sipil Negara yang berprestasi telah dibuktikan dengan beberapa penghargaan yang ia raih sejak tahun 2012, baik untuk individu maupun untuk unit kerja yang dipimpinnya yaitu Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.

Meski hampir semua penghargaan itu atas nama pribadinnya, namun bagi Sutopo semua penghargaan itu ia didedikasikan untuk BNPB.

Beberapa penghargaan yang dicapai tahun 2018 dan 2019;  The First Responder Asia, dari The Straith Times, Singapura (Tahun 2018),  The Most Inspirational Aparat Sipil Negara (Tahun 2018), dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB) Tahun 2018.

Communicator of the Year 2018, dari Kementerian Komunikasi dan Informasi, Pegawai Sipil Negara (PNS) Inspiratif  Terfavorit 2018, dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB),  Outstanding Spokeperson of the Year 2018, dari dari Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC).

Pejabat Tinggi Pratama Teladan, dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB) Tahun 2018,  Tokoh Komunikasi Kemanusiaan, dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Tahun 2018),  Human Initiative Award 2018, dari PKPU,  Tokoh Teladan Anti Hoax, dari Mafindo,   Humas Pemerintah Terbaik, dari Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas Indonesia).

Inspirator Terbaik Penyintas Kanker Paru, dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI),  IAGI Award 2018, dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), PNS Inspiratif 2018, dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN RB).

Penghargaan yang diterima Sutopo di Tahu n 2019; Obsesion Award 2019 Kategori Best Bureaucrats, dari Obsession Media Group (OMG), Tokoh Perubahan Republika 2018, dari Republika, Public Relation Berkinerja Cemerlang, dari Majalah PR Indonesia, Liputan6 Awards 2019 Kategori Pengabdian Masyarakat, dari SCTV.

“Kini, sang informan andalan BNPB telah berpulang. Pahlawan Kemanusiaan itu akan selalu dikenang. Selamat jalan, Pak Topo. Beristirahatlah dengan tenang di sisi-Nya. Doa kami menyertaimu,” tulis Rita Rosita. (Rep-02 | Rel)