“Saya menjamin tidak ada pungutan liar untuk para pelaku UMKM (pengurusan perizinan),” tegas Theopilus.
Wabup Karo mengingatkan para pelaku UMKM untuk terus melakukan evaluasi kualitas produk hingga kemasan.
“Dua hal tersebut merupakan kunci agar produk-produk UMKM bisa menembus pasar yang lebih baik ke depannya,” katanya.
Theopilus berharap asosiasi UMKM bersinergi dalam membina pelaku UMKM di Kabupaten Karo.
“Para penggiat UMKM diharapkan tidak bekerja secara sendiri-sendiri namun saling bahu membahu agar menjangkau pasar yang lebih luas. Pemerintah Kabupaten Karo berkomitmen hadir membantu para pelaku UMKM. Mari semua saling bersinergi untuk membangun UMKM di Kabupaten Karo karena merupakan tulang punggung perekonomian kita khususnya di masa pandemi Covid-19,” ucapnya.
Founder KolKaro (Kolaborasi Kalak Karo), Stegfanus Purba yang menggagas acara diskusi, mengatakan, kegiatan yang digelar untuk menghimpun tantangan-tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM di Kabupaten Karo.
“Harapannya, hasil diskusi nantinya bisa menjadi terobosan untuk meningkatkan kualitas pelaku UMKM baik dari sumber daya manusia hingga produk mereka agar memiliki daya saing dengan pasar ke depannya,” kata Stefanus Purba. (Rep-01)