Dosen UMY Teliti Solusi atas Korosi pada Struktur Beton

Dosen Teknik Sipil UMY, Pinta Astuti (nomer tiga dari kiri) terpilih mendapatkan nominasi Paper Award dalam dalam 4th International Symposium on Concrete and Structures 2019 (CSN2019) di Distrik Hokuriku, Prefektur Kanazawa, Jepang. [Foto Ist | Rienews]

RIENEWS.COM – Lantaran berupa negara kepulauan, banyak infrastruktur di Indonesia yang dibangun di wilayah yang berbatasan langsung dengan perairan laut. Sebut saja seperti jembatan, dermaga, tanggul, atau bangunan lainnya seperti sanggraloka di wilayah pantai yang menjadi objek wisata. Bangunan-bangunan tersebut secara reguler terkena paparan air laut yang merupakan penyebab korosi (karat). Akibatnya infrastruktur menjadi rusak, jika korosi dibiarkan terus terjadi tanpa penanganan. Perlunya antisipasi untuk menjaga kondisi bangunan agar tetap layak menjadi alasan Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Pinta Astuti, ST, M.Eng. untuk membuat solusi tepat untu menangani korosi.

“Korosi yang terjadi pada besi dapat diperbaiki dengan proteksi katodik – anoda korban,” kata Pinta melalui siaran pers yang diterima Redaksi, Jumat, 21 Juni 2019.

Pinta menyebutkan, penelitian yang dilakukannya membahas tentang teknologi perbaikan pada struktur bangunan. Banyak struktur di Indonesia yang mengalami kerusakan akibat intrusi air laut ke dalam struktur betonnya sehingga mempercepat terjadinya korosi pada tulangan di dalam beton. Apabila korosi terjadi, volume tulangan beton akan membesar dan memberikan internal pressure pada beton.

“Akhirnya memunculkan crack yang akan menurunkan kekuatan beton serta berpotensi mengakibatkan kerusakan,” kata Pinta yang tengah mengikuti pertemuan ilmiah untuk para ilmuwan beton dan struktur di Jepang.

Baca Berita:

Salip Truk dari Kiri, Satpam Tewas di Tempat