Akses Distribusi Obat Haji 2023 Lebih Dekat ke Pemondokan Jemaah

Ilustrasi obat-obatan. Foto stevepb/pixabay.com.
Ilustrasi obat-obatan. Foto stevepb/pixabay.com.

RIENEWS.COM – Pada penyelenggaraan haji 2023, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberlakukan Sistem Informasi dan Distribusi Obat serta Perbekalan Kesehatan (perbekkes) untuk mempermudah jemaah haji mendapatkan obat yang dibutuhkan. Sistem tersebut memberlakukan distribusi obat dan perbekkes dari depo-depo di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) ke kloter-kloter tanpa pengamprahan atau permohonan obat kloter ke KKHI.

“Sekarang dari KKHI yang berperan sebagai depo, obat dan perbekkes masing-masing daerah kerja (daker), kami dorong ke sektor. Dari sektor akan didorong ke kloter,” kata Kepala Pusat (Kapus) Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo, 9 Juni 2023.

Distribusi obat tidak lagi menggunakan sistem amprah. Melainkan pendistribusian obat ke sektor sehingga tenaga kesehatan haji (TKH) dapat mengambil obat yang dibutuhkan lebih dekat. Dengan mendekatkan akses obat ke sektor, TKH diharapkan tidak terlalu lama meninggalkan jemaah haji.

“Jadi bisa lebih fokus memberikan pelayanan kepada jemaah haji di kloternya,” kata Liliek.

Sektor yang dimaksud merupakan kawasan tempat kumpulan pemondokan jemaah haji. Di Makkah terdapat 11 sektor dan di Madinah terdapat 5 sektor. Di setiap sektor terdapat satu pemondokan yang berperan sebagai kantor sektor. Kantor sektor inilah lokasi tujuan distribusi obat dan perbekkes haji.

Berbeda tahun penyelenggaraan haji sebelumnya, kebutuhan obat dan perbekkes di sektor dan kloter dilakukan dengan sistem amprah. TKH mengambil obat dan perbekkes di depo obat yang berada di KKHI.

Sistem amprah dinilai kurang efisien karena membuat TKH berbondong-bondong ke KKHI untuk mengambil obat. Akibatnya, saat pengambilan obat dan perbekkes, TKH akan meninggalkan jemaah haji dalam waktu lama. Sistem tersebut juga mendapat banyak keluhan dari TKH terkait transportasi menuju depo obat di KKHI.

Artikel lain

Jokowi dan Anwar Ibrahim Bahas Penyelesaian Isu Perbatasan

Penghargaan 34 Daerah dan Individu yang Kendalikan Konsumsi Rokok

Tanggal 24 Oktober Diusulkan Jadi Hari Ekonomi Kreatif Nasional