“Ini adalah saat yang tepat untuk memenggal otoritarianisme yang dikendalikan oligarki. Sudah cukup diskusi dan perlu banyak aksi. Para intelektual dan budayawan harus turun ke jalan untuk menggerakkan kesadaran rakyat melawan tirani oligarki setelah Pemilu Februari 2024,” tegas dia.
Pemilu 2024 seharusnya bisa menjadi pesta demokrasi yang adil, jujur, transparan dan inklusif. Namun, ternyata masih terlihat praktik politik uang dan politik transaksional yang marak.
Selain itu, rezim ini juga mempraktikkan cara-cara lama yang memperdaya kelompok rentan dengan cara memberi bantuan untuk meraih kekuasaan. Padahal, bantuan tersebut harusnya diberikan dalam kerangka hak warga dan kewajiban negara untuk memberdayakan kelompok rentan.
Nalar kritis dari para pemuka agama juga telah dilumpuhkan oleh rezim Jokowi. Tokoh-tokoh penting urung menyatakan sikapnya karena mendapat tekanan yang sistematis.
Oleh karena itu, jaringan Gejayan Memanggil yang juga tergabung dalam aksi Jagad menuntut agar intelektual dan budayawan yang turut membesarkan Jokowi, meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Indonesia. Jokowi dan kroni-kroninya harus diadili. Hentikan perampasan tanah dan kriminalisasi aktivis lingkungan, cabut UU Cipta Kerja, serta tuntaskan pengadilan HAM berat masa lalu.
Inisiator Forum Cik Di Tiro Masduki meminta Jokowi berhenti membangun politik dinasti. Rakyat harus harus menentang politik dinasti karena bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi.
“Jangan memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden yang terafiliasi dengan keluarganya dan pelanggar hak asasi manusia,” ujar Masduki.
Momen politik kali ini juga menjadi pengingat betapa banyak kasus kejahatan pelanggaran HAM di Indonesia yang belum diselesaikan secara hukum. Akibatnya, ada tokoh pelanggar HAM yang bisa mencalonkan diri sebagai presiden.
“Kami meminta aparat hukum segera mengadili para politisi yang pernah melanggar HAM,” tegas Masduki.
Artikel lain
Sanksi DKPP, Anggota Komisi II DPR Usul Asas Pemilu Ditambah Etis
4 Poin yang Harus Dipastikan Pengawas TPS
Indonesia Dorong Dunia Investasi Vaksin TBC Baru
Sejumlah peserta aksi melakukan performance art berupa memenggal sosok bertopeng gambar Jokowi yang menjadi simbol pemenggalan otoritarianisme. Dua buah papan baliho raksasa juga dipenuhi dengan spanduk-spanduk bertuliskan tujuh dosa Jokowi dan seruan mengadilinya. (Rep-04)