SUMUT  

Buka Festival Bunga-Buah, Gubsu Terkenang Masa Kecil

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi bersama Bupati Karo Tekelin Brahmana, Wakil Bupati Karo Cory S. Sebayang, Bupati Simalung JR Saragih membuka Festival Bunga-Buah di Taman Mejuah-Juah Berastagi, Jumat 5 Juli 2019. [Foto Rienews]

BNN Karo Bongkar Kedok ‘Petani’ Herman

Tepuk tangan pengunjung kembali pecah saat Gubernur Sumatera Utara menyatakan, Tuhan menurunkan kepingan surga di Berastagi, Tanah Karo.

“Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menurunkan surga kecil di Berastagi ini, di Tanah Karo ini. Tidak semua provinsi mempunyai tempat seperti Tanah Karo ini. Punya udara yang segar, tanah yang subur,” pungkas Edy disambut tepuk tangan menggema pengunjung.

Bupati Karo Terkelin Berahmana mengatakan, Festival Bunga-Buah tahun 2019, sebagai sarana promosi potensi unggulan Kabupaten Karo. Dengan mengangkat tema; Melalui Festival Bunga dan Buah Tahun 2019,  Mari Kita Tingkatkan Kunjungan Wisata ke Tanah Karo.

“Untuk itu kita sekalian berharap, bahwa salah satu agenda event kepariwisataan, yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Karo ini memiliki makna, dan tujuan. Antara lain, agar lebih mengenalkan kembali tentang potensi Kabupaten Karo yang sejak dahulu adalah penghasil bunga, buah, dan sayuran terbesar di Sumatera Utara,” kata Terkelin dalam pidato pembukaan festival.

Bupati menegaskan, dengan dukungan potensi alam dan tanah yang subur, serta budaya yang luhur. Masyarakat yang ramah dengan kekuatan merga silima tutur siwaluh rakut sitelu perkade-kaden sepuluh dua tambah sada.

Pembukaan Festival Bunga-Buah, sebagai pesta rakyat itu, dimeriahkan dengan karnaval mobil hias yang diikuti dari 17 kecamatan se-Kabupaten Karo, OPD,  BUMN, dan perhotelan.

Acara pembukaan festival dihadiri  Bupati Simalungun, JR Saragih dan rombongan, perwakilan Kementerian Pariwisata, perwakilan Pemkab Dairi. Juga dihadiri perwakilan dari negara Jepang, Yudai Kataki, Bank Indonesia, Andi Wiyana, dan perwakilan pengurus Geopark Kaldera Toba, Alimin Ginting.

Ribuan warga Karo tampak memadati areal pesta rakyat. Kemeriahan pesta rakyat ini  juga disambut antusias GBKP Kabanjahe, saat bersamaan menerima rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan kategori Memainkan Alat Bambu oleh Peserta Terbanyak. (Rep-01)