“Setelah ditonton, dapat menyosialisasikan kepada keluarga, sahabat, teman, famili dan sampai ke daerah tempat sekitar domisilinya, bahwa bahayanya ajaran radikalisme dan rerorisme bagi kehidupan manusia,” kata AKBP Benny.
Seusai menyaksikan film 22 Menit, dengan setingan kisah nyata, kejadian ledakan bom di Sarinah Thamrin, Jakarta 2016. Bupati Karo Terkelin Brahmana menegaskan, bentuk radikalisme dan terorisme harus ditolak dan dilawan.
“Saya cukup apreaisasi pemutaran film nonton bareng 22 Menit ini. Memberikan pemahaman, ancaman, dan teror tidak memandang tempat oleh pelaku. Bisa saja terjadi di mana-mana. Oleh sebab itu mari kita jadikan, kejadian tersebut untuk menangkal berkembangnya aksi terorisme dan aksi radikalisme dengan cara kita menyosialisasikan kepada masyarakat. Tidak ada tempat bagi pelaku aksi teror dan radikalisme, khususnya di Tanah Karo,” tegas Bupati Karo. (Rep-01)