Sementara itu, di bisnis fixed broadband, peluang pertumbuhan masih sangat besar. Sehingga Telkomsel akan fokus pada penetrasi ke pasar-pasar potensial, menjangkau lebih banyak pelanggan baru, dan menjaga pendapatan yang berkesinambungan melalui strategi bundling layanan digital. Dengan kombinasi pertumbuhan di mobile dan fixed broadband, Telkom tetap optimis dapat menjaga profitabilitas dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham.
“Kami melihat prospek bisnis FBB ke depannya diharapkan akan lebih baik dimana target kami adalah untuk meningkatkan penetrasi pelanggan FBB yang saat ini masih di sekitar 16%-17% serta berfokus pada pelanggan yang berkualitas. Kami berharap mampu mencapai target tahunan penambahan pelanggan sekitar 800 ribu hingga 1 juta pelanggan tahun ini. Dimana sampai dengan Juni 2025, kami telah memperoleh penambahan pelanggan sekitar 449 ribu pelanggan dan mencapai total sekitar 10 juta pelanggan,” ungkap Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko Telkomsel, Daru Mulyawan.
Perkuat Fondasi Bisnis
Pada kesempatan yang sama, Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir menyebutkan, kinerja perseroan hingga semester I 2025, Telkom membukukan pendapatan sebesar Rp73,0 triliun, menurun 3,0% dibandingkan tahun lalu. Penurunan tersebut disebabkan karena pelemahan makroekonomi serta pergeseran strategis dari volume ke kualitas.
Meski demikian, kemampuan Telkom untuk menjaga profitabilitas tetap terlihat, hal tersebut tercermin dari EBITDA yang mencapai Rp36,1 triliun dengan margin EBITDA sebesar 49,5%. Laba bersih tercatat Rp11,0 triliun, dengan margin laba bersih sebesar 15,0% mencerminkan kombinasi efisiensi operasional dan penguatan disiplin modal.
Sepanjang paruh pertama 2025, Telkom telah menggunakan belanja modal perseroan mencapai 13% dari total pendapatan, menurun dibandingkan periode tahun lalu sebesar 15,5%. Penurunan ini tidak mencerminkan pengurangan investasi, melainkan merupakan hasil dari implementasi efisiensi serta penerapan spesifikasi yang lebih tepat guna, tanpa mengurangi kualitas layanan.
Di tengah pertumbuhan perbaikan ekonomi, Telkom menargetkan pertumbuhan perusahaan yang mencerminkan keseimbangan dengan efisiensi. Dari sisi pendapatan, Telkom menargetkan pertumbuhan yang relatif stabil, sejalan dengan kondisi industri yang masih berada pada posisi menantang meskipun terdapat potensi pemulihan. Dengan posisi margin EBITDA saat ini, mencerminkan komitmen perseroan untuk menjaga profitabilitas yang tetap kuat.
“Dengan kinerja yang senantiasa terjaga ini, kami percaya transformasi yang telah dijalankan selama ini telah berada pada jalur yang tepat untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang dan memberikan hasil yang optimal bagi para pemangku kepentingan. Tentunya dengan tetap memberikan layanan yang terbaik bagi seluruh masyarakat,” tutup Honesti. (Rep-03)