Doa Bersama di Lokasi Jatuhnya Lion Air PK-LQP

Suasana doa bersama dan tabur bunga oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya M. Syaugi dan keluarga korban musibah kecelakaan Lion Air PK-LQP bernomor penerbangan JT-610 di atas Kapal KRI Banjarmasin, Selasa, 6 November 2018. {Foto Ist | Rienews]

Kapal inilah yang menjadi titik sentral operasi pencarian dan mengcover area prioritas 1, yaitu pencarian di bawah laut. Kapal tersebut dikelilingi Rubber Boat (RB) atau perahu karet sebagai poin atau titik-titik penyelaman oleh tim penyelam gabungan, antara lain dari Basarnas, Denjaka, Kopaska, Taifib, Indonesia Diver Rescue Tim, dan POSSI.

Sementara pada sektor atau prioritas pencarian, terlihat puluhan kapal dari Basarnas, TNI-Polri, Kementerian Perhubungan, KPLP, KSOP, Bea Cukai, Bakamla, BPPT, KKP, Pertamina ditambah dari Potensi SAR lainnya. Bahkan kapal nelayan juga turut melakukan pencarian di atas permukaan.
Sementara tim SAR yang ada di Posko Tanjung Pakis juga masih melaksanakan penyisiran atau penyapuan di sepanjang garis perairan untuk mencari dan mengevakuasi korban yang terbawa arus.

Seperti diketahui, pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610 rute Cengkareng – Pangkalpinang mengalami kecelakaan 13 menit setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada 29 Oktober 2018 lalu. Pesawat dengan jumlah penumpang dan awak sebanyak 189 orang itu jatuh di kawasan Perairan Karawang, Jawa Barat. (Rep-03)