WISATA  

Dominasi Kunjungan Wisman 2023 dari Malaysia, Singapura dan Australia

Seorang wisman sedang memotret tarian tradisional di Bali. Foto kemenparekraf.go.id.
Seorang wisman sedang memotret tarian tradisional di Bali. Foto kemenparekraf.go.id.

Menurut perkiraan, lonjakan pengunjung pada libur Nataru bisa mencapai 107 juta – 110 juta, dimana mayoritas pengunjung melakukan aktivitas wisata. Ia melihat potensi perputaran untuk ekonomi dari akomodasi hotel mencapai total Rp108 miliar lebih dihitung dari okupansi sekitar 70 persen selama 10 hari dengan jumlah kamar berdasarkan BPS sekitar 15.500 dan harga kamar sekitar Rp1 juta.

“Proyeksi inilah yang menjadi acuan kami,” kata Sandiaga.

Hasil survei pemantauan momen Nataru yang berlangsung pada 30 Desember 2023 – 15 Januari 2024, dari 934 responden wisnus menunjukkan pergeseran profil wisnus saat momen Nataru. Wisnus memilih menginap di rumah saudara atau kerabat; durasi perjalanan wisata 1-1,5 jam, lebih dari 60 persen wisnus menggunakan kendaraan pribadi; dan perempuan milenial mendominasi pelaku perjalanan wisnus.

Kemudian, wisata dalam dan luar kota atau kabupaten serta dalam provinsi menjadi pilihan terbanyak dibandingkan destinasi lain. Wisata alam, seperti gunung, kebun binatang, dan kuliner bersama keluarga masih menjadi favorit.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali, Tjok Bagus Pemayun mengungkapkan, wisman yang datang ke Bali sampai akhir 2023 sebanyak 5.328.238 orang. Jumlah tersebut melebihi target Kemenparekraf, yakni 4,5 juta kunjungan. Sementara kunjungan wisnus ke Bali mencapai 9.877.911.

Tjok Bagus juga menjelaskan soal kemacetan yang terjadi di ruas jalan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai saat momen Nataru. Bahwa ada sejumlah titik di tempat pusat oleh-oleh yang hanya memiliki kapasitas parkiran terbatas, sehingga mengambil ruas jalan untuk dijadikan parkir.

Artikel lain

Per 1 Januari Imunisasi Covid-19 Berbayar, DPR: Waktu Tidak Tepat

Presiden Minta KPU Menjaga Hak Pilih Setiap Warga Negara

Mahasiswa UGM Luncurkan Buku Gagasan Ekonomi untuk Capres-Cawapres

“Kemacetan kemarin menjadi pembelajaran kami, sehingga tahun ini tidak terulang,” kata Tjok. (Rep-04)

Sumber: Kemenparekraf