Polres Tanah Karo “Rebus” Shabu Senilai Rp9 Miliar
“Tahayul gaya baru, coba kalian bayangkan, ketika tahayul bergeser dari perkataan para dukun berpindah di televisi, yang memperlihatkan ada air putih diberi gelombang elektromagnetik dan kemudian diminum pasti sembuh penyakitnya, siapa yang menjamin pasti sembuh? Iklan perguruan tinggi ngomongnya sebagai institusi perguruan tinggi, tetapi melakukan klaim terbaik, lulusan dijamin kerja. Kampus, institusi yang dihormati tetapi beriklan aja salah,” kata Fajar, dalam siaran pers yang diterima Redaksi.
Fajar mengungkapkan, buku yang ditulis oleh mahasiswa ini, mengungkap praktik prostitusi yang menampilkan iklan di surat kabar sebagai iklan baris. Informasi yang disampaikan pada iklan tersebut adalah jasa pijat, namun setelah ditelusuri ditemukan fakta yang berbeda, yaitu jasa prostitusi.
Fajar Junaedi merekomendasikan keempat buku tersebut dibaca oleh akademisi maupun para praktisi yang bergerak di bidang periklanan karena memberikan fakta-fakta seputar iklan yang patut untuk dipahami secara mendalam. (Rep-02 | Rel)