DVI Berhasil Diidentifikasi 50 Korban Tewas Runtuhnya Pesantren Al Khoziny

Upaya pencarian dan pertolongan terhadap korban runtuhan bangunan pondok pesantren Al Khoziny, masih terus dilakukan Tim SAR gabungan. Foto BNPB.
Upaya pencarian dan pertolongan terhadap korban runtuhan bangunan pondok pesantren Al Khoziny, masih terus dilakukan Tim SAR gabungan. Foto BNPB.

RIENEWS.COM – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi 50 korban tewas runtuhan musala pondok pesantren Al Khoziny di Buburan, Sidoarjo, Jawa Timur. Total korban tewas dalam kejadian itu, 61 orang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, para korban meninggal dunia yang telah dikenali telah diserahkan ke pihak keluarga untuk proses pemakaman.

Sementara pihak keluarga dari 11 korban yang belum teridentifikasi masih menunggu proses identifikasi oleh tim di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.

Musala pondok pesantren Al Khoziny roboh pada Senin, 29 September 2025. Musibah ini menewaskan 61 santri. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyebutkan tragedi runtuhnya musala pesantren Al Khoziny menjadi peristiwa terbesar memakan korban yang terjadi sejak Januari-Oktober 2025.

Menurut Menteri Koordinator PMK, Pratikno, penyebab robohnya bangunan musala pesantren Al Khoziny sudah diketahui, kegagalan struktur penyangga bangunan yang dinilai jauh dari kata standar.