Gempa Solok 48 Orang Luka, 343 Rumah Rusak

Warga menyaksikan kerusakan dampak gempa 5,6 SR yang mengguncang Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Kamis 28 Februari 2019. [Foto BNPB | Rienews]

Baca Berita: Bupati Karo Buka Forum Lintas Perangkat Daerah 2019

Ditegaskan Sutopo, BPBD Kabupaten Solok Selatan terus melakukan pendataan dampak gempa, mendirikanPosko Kesehatan di Sungai Kunyit, tenda untuk pengungsi dan logistik.

Gempa yang terjadi, kata Sutopo, dirasakan dalam durasi sekitar 3 detik, di kawasan Kabupaten Pasaman, Kabupaten Solok Selatan, dan Kota Padang. Sedang di Kabupaten Bungo, gempa dirasakan dalam durasi sekitar 2 detik.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono mengatakan, gempa terjadi pukul 06.27.05 WIB, di wilayah Kabupaten Solok Selatan.

Hasil pemutakhiran analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan Mw=5,3. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 36 km arah timur laut Kota Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat pada kedalaman 10 km.

“Gempabumi yang terjadi di Kabupaten Solok Selatan ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, merupakan jenis gempabumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) pada segmen Suliti. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar mendatar (Strike-Slip),” kata Rahmat dalam siaran persnya yang dikutip Redaksi dari laman BMKG.

Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.  (Rep-02)