Hari Kedua Pasca Tsunami Selat Sunda, Sudah 281 Jenazah Ditemukan

Reruntuhan bangunan dampak tsunami Selat Sunda, Sabtu malam, 22 Desember 2018. [Foto BNPB |Rienews]

Di Kabupaten Serang tercatat 12 orang meninggal dunia, 30 orang luka-luka dan 28 orang hilang. Kerusakan fisik masih dalam pendataan.

Sementara di Kabupaten Lampung Selatan tercatat 60 orang meninggal dunia, 230 orang luka-luka, 22 orang hilang dan 30 unit rumah rusak berat. Kabupaten Tanggamus terdapat 1 orang meninggal dunia, 4 rumah rusak berat, dan 70 perahu rusak. Sedangkan di Kabupaten Pesawaran, tercatat 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka, 231 orang mengungsi, 134 rumah rusak dan 14 perahu rusak.

“Kemungkinan data korban dan kerusakan masih akan bertambah mengingat belum semua berhasil didata. Pendataan masih terus dilakukan oleh petugas,” sebut  Sutopo.

Dalam penanganan pasca-tsunami, ribuan personil gabungan dari TNI, Polri, BNPB, Basarnas, Kementerian PUPR, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian ESDM, BPBD, SKPD, NGO, relawan, dan masyarakat dan lainnya melakukan penanganan darurat. Kepala Daerah memimpin penanganan darurat di daerahnya.

Evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan. Diduga masih ada korban yang berada di bawah reruntuhan bangunan dan material yang dihanyutkan tsunami. Pos kesehatan, dapur umum, dan pengungsian didirikan di beberapa tempat. Bantuan logistik terus disalurkan.

Untuk evakuasi dikerahkan alat berat 7 unit ekskavator, 12 unit dump truck, 2 unit loader.  Dalam mobilisasi ke lokasi bencana 1 unit ekskavator, 1 dozer, 1 loader, 1 grader, 2 tronton, dan 4 dump truck.

“Panjang dan luasnya daerah terdampak masih diperlukan tambahan alat berat dan personil untuk membantu evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban,” pungkas Sutopo. (Rep-04)