“Kita harus menjamin hak negara berkembang melaksanakan pembangunan sesuai dengan prioritas nasionalnya, misalnya melalui hilirisasi industry,” kata Pahala.
Pahala menekankan bahwa GNB adalah kekuatan politik yang sangat besar. Mengingat anggota GNB saat ini meliputi 121 negara dengan jumlah penduduk sekitar 55 persen dari penduduk dunia.
“Dengan kekuatan sebesar ini, GNB harus mampu mengubah tata dunia agar lebih mencerminkan keadilan bagi semua,” tukas Pahala.
Selain menyampaikan pernyataan nasional Indonesia, di sela-sela KTT GNB Ke-19 di Kampala, Pahala juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan sejumlah negara lainnya. Seperti dengan Menteri Negara Uganda, Menlu Bangladesh, Menlu Belarus, Menlu Nikaragua, Deputi Menlu Malaysia, Deputi Menlu Venezuela, serta Sekjen UNCTAD.
Artikel lain
Bantu Hitung Suara Pemilu, DKPP Ingatkan Kredibilitas Sirekap
Ini Deretan Tantangan Pemilih Difabel dalam Pemilu 2024
Debat Keempat Pilpres 2024 Soal Lingkungan, Agraria hingga Desa
KTT GNB Ke-19 dilaksanakan di bawah Keketuaan Uganda dengan tema “Deepening Cooperation for Shared Global Affluence“. KTT GNB di Uganda dihadiri 121 negara anggota serta sejumlah negara dan organisasi internasional pengamat. Pertemuan tersebut menyepakati empat dokumen, salah satunya Deklarasi Politik GNB yang mendorong terwujudnya perdamaian di Palestina. (Rep-04)
Sumber: Kementerian Luar Negeri