Pekan Imunisasi Polio Dimulai, Anggota DPR Dorong Deteksi Dini

Pelaksanaan Sub PIN Polio pada 15 Januari 2024. Foto Dok. Kemenkes.
Pelaksanaan Sub PIN Polio pada 15 Januari 2024. Foto Dok. Kemenkes.

Edy berharap, jika ada yang menemukan kasus polio, maka jangan disembunyikan.

“Harus segera dilaporkan untuk diinvestigasi, agar virusnya tidak menjangkit anak yang lain,” tegas dia.

Selain deteksi dini, Edy juga mendorong pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang mulai dilakukan pemerintah pada tanggal 15 Januari 2024 dapat menyentuh angka 95 persen dari target populasi.

“Anak usia 0 sampai 7 tahun sudah imunisasi polio atau belum, harus ikut Sub PIN Polio. Mari sama-sama sukseskan dan manfaatkan Sub PIN ini. Kita kepung virus Polio dengan vaksinasi Polio agar Indonesia bebas polio lagi,” tegas Edy.

Edy berjanji akan terus mengawasi capaian Sub PIN Polio. Ia pun berharap, capaian 95 persen pelaksanaan vaksinasi ini tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi hingga desa dan kabupaten.

“Tidak boleh ada ketimpangan capaian target vaksinasi. Perlu dukungan dan sosialisasi yang masif,” imbuh Edy.

Ia mengingatkan bahwa Indonesia pernah mendapat predikat bebas polio pada tahun 2014. Adanya kasus ini harus menjadi cerminan untuk memperbaiki diri. Salah satu yang harus diperhatikan menurut Edy adalah distribusi vaksin polio. Tidak hanya soal ketersediaan vaksin hingga ke daerah, melainkan juga menjaga kualitasnya.

“Jangan sampai vaksin yang disuntikan seperti peluru kosong. Cara menyimpan, membawa dan memberikan ke anak-anak harus tepat. Ingat, negara kita adalah negara kepulauan dengan geografis beragam. Jadi butuh perlakuan beragam, tetapi semangatnya harus sama,” papar Edy.

Upaya vaksinasi Polio harus didukung seluruh pihak. Ia mengibaratkan seperti vaksinasi Covid-19 di mana seluruh pihak turun tangan agar masyarakat terbuka menerima vaksinasi.

Artikel lain

Ada Kampung Bakery dan Kafe Singkong di Salatiga

Tumang, Kampung Pengrajin Kuningan Ratusan Tahun di Boyolali

KA Pandalungan Tujuan Gambir-Jember Anjlok di Sidoarjo

“Jika ada satu daerah dengan cakupan vaksinasi tidak maksimal, maka akan jadi potensi untuk munculnya polio atau penyakit lain,” ucap Edy. (Rep-04)

Sumber: Kemenkes, DPR