“Izin saran Bapak Gubernur, di daerah Lau Simomo sekitar setengah jam dari Kabanjahe, ada lahan milik provinsi ratusan haktare, bila berkenan Bapak Gubsu, kiranya lokasi ini dapat ditinjau bersama agar dapat difungsikan dalam penanganan Covid-19,” kata Terkelin.
Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dalam telekonferensi dengan 33 bupati/wali kota, bahwa pandemik Covid-19 belum reda.
“Kita masih berperang dan masih terus bertambah orang yang tertular Covid-19,” ujar Edy.
Gubsu menekankan dalam penanganan isu wabah Covid-19, agar kepala daerah memberikan anjuran untuk diketahui masyarakat bahwa Covid-19 belum reda, bila keluar rumah gunakan masker, tetap jaga jarak (phsyical distancing), hindari kerumunan, refocusing dan relokasi anggaran.
Untuk pelaksanaan refocusing dan relokasi anggaran disegerakan, mengingat dampak dari Covid-19. Selain itu, Gubsu menyatakan bagi rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, bila ada pasien terpapar, agar selalu bertanggung jawab.
“Apabila terjadi sesuatu terhadap saudara saudara kita, meninggal di rumah sakit rujukan tadi, maka saya tegaskan pihak rumah sakit harus bertanggung jawab berupa menyiapkan peti dan SOP (standar operasional prosedur) medis, lakukan pemakaman dengan baik. Semua ini tanggung jawab pemerintah daerah, tempat pasien terpapar Covid-19,” tegas Edy.
Sementara itu, merespons saran Bupati Karo Terkelin Brahmana, Gubsu Edy Rahmayadi menyatakan akan mengunjungi Kabupaten Karo dalam pekan ini. (Rep-01)