RIENEWS.COM – Letusan Gunung Merapi, Jumat pagi, 11 Mei 2018, mengejutkan penduduk di sekitar gunung Merapi, di Kecamatan Cepogo dan Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, merupakan pemukiman di kawasan lereng Merapi.
“Ya, panik. Tapi tidak mengungsi,” ujar Nurul warga Kecamapatan Cepogo, Jumat siang.
Dia menyaksikan letusan gunung Merapi dari rumahnya. Letusan gunung Merapi disertai asap (abu vulkanik) membumbung ke angkasa. Tercatat, bumbungan abu vulkanik dari letusan gunung Merapi mencapai 5.500 meter.
KLIK: Analisis PSBA UGM Soal Letusan Gunung Merapi
“Cuaca panas sekali,” ujar Nurul.
Diungkapkan Nurul, pascaletusan gunung Merapi, sejumlah tim SAR menuju Kecamatan Selo. Menurut Nurul, kehadiran petugas SAR ke Kecamatan Selo, untuk mengantisipasi para pendaki.
Kecamatan Selo, merupakan akses masuk bagi para pendaki menuju gunung Merapi, di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.
“Sejak kemarin (Kamis), banyak pendaki di Selo,” imbuhnya.
Bejo dan Mus mengaku terkejut mendengar suara gemuruh, sekitar pukul 07.55 WIB.
“Gemuruh, seperti suara mobil berat yang lewat. Tapi lantai tidak bergetar, artinya bukan gempa,” ujar keduanya.
Suara gemuruh disertai guguran abu vulkanik dari letusan gunung Merapi. Debu letusan menutupi tap rumah dan kendaraan milik warga. (Rep-02)