Pengamat UGM, Debat Pilpres Berhasil Apabila Berlanjut Jadi Debat Publik
Ia juga mengingatkan asas pemilu harus dijalankan oleh seluruh penyelenggara negara termasuk di kalangan TNI dan Polri serta ASN untuk tidak berpihak pada paslon manapun. Namun berpihak pada kepentingan bangsa dan negara.
“Kita ingin rakyat yang terdaftar sebagai pemilih saat datang ke TPS dengan hati riang dan gembira menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani,” imbuh Panut.
Sementara Abdul Gaffar Karim berpendapat, Indonesia dan Amerika Serikat sekarang ini sama-sama menganut sistem demokrasi. Namun Pemilu di Amerika dianggap lebih demokratis dibandingkan di Indonesia. Sebab peran oposisi dan civil society di Amerika Serikat jauh lebih kuat dalam mengontrol dan mengawasi jalannya pemerintahan.
“Demokrasi akan lebih baik apabila ada oposisi dan civil society yang kuat. Namun dalam 10 tahun terakhir, oposisi kita justru hilang,” ujar Gaffar.
Ia pun mengajak para peserta mimbar akademik untuk mengembalikan lagi kekuatan civil society untuk menjadi penjaga demokrasi di tanah air.
Artikel lain
Alasan Jumlah Kasus TBC Tertinggi Pada 2022-2023
Bawaslu Larang Peserta Pemilu Bagi-bagi Sembako
Anggota Komisi II DPR Tegaskan Jangan Potong Hak Anggaran Petugas KPPS
“Mari kita kembalikan civil society untuk mengawasi kekuasaan. Demokrasi bisa hidup apabila rakyat bisa mengawasi dan mengawal,” tegas Gaffar. (Rep-04)