Dia menegaskan, polemik Aceh-Sumut mengenai keempat pulau tersebut, sebaiknya dibahas langsung bersama Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri.
“Konflik ini soal kepemilikan. Kalau memang soal kepemilikan, ayo, kita bahas sama-sama ke Jakarta (Kemendagri). Jangan terus ribut di daerah, karena tidak akan selesai,” tegasnya.
Tepis Isu Migas hingga Hadiah
Polemik keempat pulau antara Pemprov Sumut dan Pemprov Aceh, memunculkan isu adanya sumber daya alam (SDA) seperti minyak gas bumi di Pulau Lipan, Pulau Panjang, Pulau Mangkir Ketek, dan Pulau Mangkir Gadang hingga isu yang menerpa Bobby Nasution, menyebutkan dialihkannya keempat pulau tersebut, sebagai hadiah.
Menyoal potensi minyak gas bumi di keempat pulau itu, Gubsu Bobby menegaskan, belum memiliki data.
“Katanya ada minyak, gas, dan lain-lain. Tapi saya tidak pegang datanya, dinas pun tidak punya. Jadi, kalau ditanya ada potensi, ayo kita bahas sama-sama,” ungkapnya.
Mengenai isu dimasukkannya keempat pulau tersebut ke wilayah Provinsi Sumatera Utara, merupakan hadiah untuk Joko Widodo (mertua Bobby). Gubsu menanggapinya, dengan santai.
“Kalau memang itu hadiah untuk Pak Jokowi, kenapa tidak dipindahkan saja ke Solo. Itu wilayah Tapteng, jadi hadiahnya bukan ke Bobby Nasution, tapi ke Bupati Tapteng. Karena nanti yang akan mengeluarkan izin segala macam itu Bupati Tapteng,” katanya.
Artikel lain
Hari Ini Dimulai Pemulangan Jemaah Haji Hingga 12 Juli 2025
Update Data Jemaah Haji 2025 yang Wafat
Timwas Haji DPR Usul Pansus Haji 2025 Soroti Akomodasi Hingga Transportasi
Bobby menyatakan, berdasarkan informasi Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, pulau-pulau tersebut tidak berpenghuni tetap. Selama ini, pulau-pulau tersebut, dijadikan kawasan persinggahan para nelayan dari Singkil, Sibolga, dan Tapanuli Tengah. (Rep-01)