“Semuanya Universitas Negeri, dan kami kemarin mencoba untuk menjadi member dan alhamdulilah lolos menjadi kadidat member. Untuk satu tahun ini kami masih dalam masa percobaan, apakah layak atau tidak nanti tahun depan baru mendapat keputusan full member atau tidak. Program unggulan dari IAAS yaitu magang nasional dan magang internasional. Magang nasionalnya ada di 10 kota yang tergabung dalam member tersebut, sedangkan magang internasionalnya ada di 40 negara member. Magangnya untuk seluruh mahasiswa pertanian di universitas yang telah menjadi member tersebut. Kita akan dilibatkan di acara-acara internasional yang berkaitan dengan pertanian, seperti program dari FAO (Food and Agriculture Organization) milik IPB, serta mengikuti program-program internasional lainnya yang berhubungan dengan pertanian,” imbuh Maki.
Diakuinya, proses seleksinya cukup panjang.
“Karena kami mempersiapkannya selama satu tahun, mengirimkan berkas untuk pengajuan, seleksi interviu. Kami juga dihadapkan pada delapan member IAAS dan satu nasional komite dan asosiasi. Walaupun kami dari kampus swasta tapi kami menekankan bahwa kami ini layak untuk menjadi member di IAAS tahun ini. Kami punya SDM yang baik, lingkungan kampus yang bagus, juga dengan program-program yang kami tawarkan. Walaupun kami menjadi satu-satunya member dengan predikat kampus swasta di IAAS yang terpenting kami bisa membuktikan bahwa prestasi kami tidak kalah dengan mereka,” tegas Maki.
IAAS di Indonesia didirikan pada tahun 1992 yang memiliki slogan Think Globally Act Locally dengan tujuan agar dapat menjadi platform mahasiswa Indonesia untuk dapat bertukar pikiran, gagasan, dan aksi nyata dengan mahasiswa lain di seluruh dunia.
IAAS Indonesia memiliki komite lokal yang sudah tersebar di universitas-universitas di Indonesia dengan program utama seperti pertukaran pelajar nasional dan internasional. (Rep-04 | Rel)