Solat Idul Fitri 1445 H Stadion Pandan Arang, Khatib Singgung Situasi Terkini Bangsa

Solat Idul Fitri 1445 H Stadion Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah, imam dan khatib Muhammad Bari singgung situasi terkini bangsa. Foto Rienews.com.
Solat Idul Fitri 1445 H Stadion Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah, imam dan khatib Muhammad Bari singgung situasi terkini bangsa. Foto Rienews.com.

RIENEWS.COM – Pelaksanaan solat Idul Fitri 1445 Hijriyah/2024 Masehi yang dilaksanakan di Stadion Pandan Arang, Kota Boyolali, Jawa Tengah pada Rabu, 10 April 2024, berlangsung khidmat.

Masyarakat sejak pukul 6 pagi, berdatangan ke Stadion Pandan Arang, Jalan Pahlawan, Siswodipuran, Kota Boyolali, melaksanakan solat Idul Fitri 1445 H yang dilangsungkan pukul 06.30 WIB.

Bertindak sebagai imam dan khatib solat Idul Fitri 1445 Hijriyah di stadion Pandan Arang, Muhammad Bari. Dalam khutbahnya, khatib menyinggung situasi bangsa saat ini.

“Indonesia dan warganya saat ini sedang di persimpangan jalan dalam bernegara, apakah akan tetap menjadi negara hukum dan demokrasi atau akan menjadi negara kekuasaan dan otoriter?,” ujar Muhammad Bari.

Berikut isi lengkap khutbah Muhammad Bari bertemakan Wajaahidu fillaahi haqqo jihaadih (dan berjihadlah kamu di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan jihad yang sebenar-benarnya berjihad di jalan-Nya), disampaikan pada jamaah solat Idul Fitri 1445 di Stadion Pandan Arang, Kota Boyolali.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala Puji dan syukur bagi Allah, Robbul ‘aalamiin, yang telah menganugerahkan kepada kita hidayah iman dan Islam, maka bertaqwalah dan berjihadlah dalam menjalankan syari’at Islam untuk mengharapkan ridlo-Nya, Amma ba’du.

Ayyuhal ikhwaani rohimakumullah

Indonesia dan warganya saat ini sedang di persimpangan jalan dalam bernegara, apakah akan tetap menjadi negara hukum dan demokrasi atau akan menjadi negara kekuasaan dan otoriter? atau akan menjadi negara mayoritas penduduknya muslim atau akan menjdi negara yang penduduknya minoritas muslim? Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mengingatkan dan memerintahkan kepada kita agar setelah ibadah saum ini kita kembali jihad di jalan-Nya, yakni melanjutkan perinth Jihad Akbar, yakni jihad memerangi hawa nafsunya sendiri, agar tidak berpenyakit Al Wahen, terlalu cinta dunia dan takut mati. Allah Azza Wajalla Wa’alaa berjanji akan melindungi dan menolong-Nya.

Firman-Nya:

Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya berjihad di jalan-Nya. Dia adalah pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. (QS. Al Haj 22/78).

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surge untuk merek. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At Taubah 9/111).

Ayyuhal ikhwaani rohimakumullah

Jihad dalam syari’at Islam secara umum meliputi:

Kesatu: Jihadun nafs (jihad memperbaiki diri)

Tingkatan pertama, usaha membekali diri dengan ilmu syariat Islam di dalam Al Qur’an dan As Sunnah, untuk mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan benar (ma’rifatullah).

Tingkatan kedua, mempraktekkan ilmu dengan amal soleh, yakni amal yang sesuai syari’at (Al Qur’ans dan Hadist), karena amal yang tidak sesuai dengan ilmu yang benar adalah tertolak.

Tingkatan ketiga, jihad dengan mendakwahkan ilmu kepada orang lain untuk saling mengingatkan, litadzkiroh dan tawashou. Lalu tingkatan keempat yakni, dengan menyabarkan diri dalam menjalakan tingkatan-tingkatan jihad tersebut, agar tetap dalam istiqomah dan keikhlasan dalam mencari ridlo dan ampunan-Nya.

Firman Allah Azza wajala a’ala swa jalaaluhu:

Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Hak) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu. (QS. Muhammad 47/19). 

Dalam hadits Fudlolah bin ‘Ubaid radhiyallahu anhu. Rasullah shollallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda:

Artikel lain

Mengajari Anak Mengelola Angpau Lebaran agar Tak Habis Sia-sia

Sejarah Angpau Lebaran dari Tradisi Kaisar hingga Tren Uang Baru

Muhammadiyah Tetapkan Idul Fitri 1445 Hijriyah Rabu 10 April 2024