Sudah Ditemukan 373 Korban Meninggal Akibat Tsunami Selat Sunda

Kondisi pasca-tsunami Selat Sunda yang melanda Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. [Foto BNPB | Rienews]

“Petugas dan alat berat sudah beroperasi di Sumur. Tercatat 36 orang meninggal dunia, dan 476 orang luka di Sumur. Evakuasi akan dilanjutkan besok pagi,” kata Sutopo.

Korban meninggal keseluruhan di 14 kecamatan Kabupaten Pandeglang yang telah ditemukan pada Senin 24 Desember 2018, 267 orang meninggal dunia. Tercatat 1.143 orang luka-luka, 38 orang hilang, 473 unit rumah rusak, 350 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, 84 mobil rusak dan 49 sepeda motor rusak. Jumlah pengungsi yang semula 11.453 orang, saat ini berkurang menjadi 5.361 orang.

“Berkurangnya pengungsi karena mereka kembali ke rumahnya. Kemarin mengungsi karena adanya isu tsunami susulan,” ujar Sutopo.

Di Kabupaten Serang, daerah yang terdampak adalah Kecamatan Anyer dan Cinangka. Tercatat 29 orang meninggal dunia, 62 orang luka-luka, 68 orang hilang dan 40 unit rumah rusak. Posko Tanggap Darurat didirikan di Puskesmas Cinangka Jalan Raya Karang Bolong Km 139, Kabupaten Serang.

Sedangkan di Provinsi Lampung, daerah terdampak tsunami Kabupaten Lampung Selatan yang meliputi Kecamatan Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo, dan Ketibung. Tercatat 75 orang meninggal dunia, 253 orang luka-luka, 22 orang hilang di Kecamatan Rajabasa, 73 orang mengungsi, dan 30 unit rumah rusak.

“Bupati Lampung Selatan telah menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari yaitu 23 – 29 Desember 2018,” sebut Sutopo.

Di Kabupaten Pesawaran, terdapat 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka, 231 orang mengungsi dan 134 unit rumah rusak. Daerah terdampak di Pulau Legundi  Desa Legundi Kecamatan Punduh Pedada. Sedangkan di Kabupaten Tanggamus tercatat 1 orang meninggal dunia, 4 rumah rusak berat, dan 70 perahu rusak berat.

Dikatakan Sutopo, penanganan darurat terus dilanjutkan dengan fokus pada evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, penanganan korban luka-luka di tim medis, pelayanan pengungsi, perbaikan darurat sarana dan prasarana umum.

“Kondisi listrik sebagian masih padam. Sebanyak 125 unit gardu masih padam. Semula ada 150 unit gardu yang padam. Perbaikan yang dilakukan kemarin tidak optimal karena adanya isu tsunami susulan. Sebanyak 187 personel dan alat berat dikerahkan untuk memulihkan jaringan PLN yang rusak,” imbuh Sutopo. (Red)