Warga Mataram Rasakan Guncangan Gempa M6,9 Hingga 2 Detik

Ilustrasi.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Flores Timur Lenny menginformasikan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan, perangkat desa dan instansi lainnya. Sejauh ini tidak ada laporan dampak dari mereka. Warga Larantuka, Flores Timur, NTT tidak merasakan getaran saat gempa terjadi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis parameter gempa bumi di wilayah Laut Banda. Gempa tektonik dengan magnitudo M6,9 berlokasi di laut pada jarak 165 kilometer tenggara Buton, Selatan Sulawesi Tenggara pada kedalaman 586 km.

BMKG menginformasikan berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. BMKG menganalisis berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi tersebut disebabkan adanya deformasi atau penyesaran pada lempeng yang tersubduksi di bawah Laut Banda.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (Normal Fault),” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono.

Ia menambahkan hingga pukul 11.50 WIB, terjadi satu gempa susulan atau aftershock tersebut berkekuatan M5,0.

BMKG menganalisis bahwa guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Waingapu dan Wakatobi III-IV MMI, Mataram, Sumbawa Besar III MMI, Kota Bima, Ende, Ruteng, Kairatu, Banda II-III MMI, Tambolaka, Kendari, Kupang, Ternate dan Alor II MMI. (Red)