“Untuk dirindukan (mendorong) datang lagi ke Berastagi ini sepertinya tidak ada, lah. Kesan yang ada, jorok. Kita lihat sendiri seperti di area Pasar Buah ini,” tuturnya saat ditemui wartawan, Minggu 13 Oktober 2019.
Dia menyayangkan sikap Pemerintah Kabupaten Karo yang dinilai kurang tanggap dalam pembangunan, mengemas kawasan wisata di Karo.
“Sayang sekali Pemerintahan Kabupaten Karo kurang tanggap membangun, memajukan kota wisatanya. Padahal lokasi wisata adalah aset,” imbuh Saleh yang mengisi hari libur ke Berastagi bersama keluarganya.
Rinaldi wisatawan asal Kota Medan, yang memboyong keluarganya dari Kota Medan untuk berwisata, menikmati suasana wisata di kawasan Berastagi.
“Singgah sebentar ke Pasar Buah menikmati segelas kopi dan jagung bakar. Baru turun (pulang) ke Medan. Bagi keluarga kami, Kota Berastagi merupakan tempat persinggahan bukan tujuan utama (wisata),” ungkapnya.
Rinaldi menilai, kawasan wisata Kota Berastagi dari tahun ke tahun tidak ada perubahan.
“Monoton itu-itu saja,” tegasnya. (Rep-01)