RIENEWS.COM – Pemerintah menjamin keamanan data penerima vaksin Covid-19, sebanyak 181,5 juta jiwa. Program vaksinasi Covid-19 akan dilangsungkan dalam kurun waktu 15 bulan.
Masyarakat yang menjadi sasaran program vaksinasi Covid-19 telah menerima pemberitahuan dari pemerintah melalui pesan singkat atau short messages services (SMS).
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa SMS tersebut terintegrasi dengan program Peduli Lindungi yang merupakan awal dari Pemerintah Indonesia untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
“Perlu kami tegaskan, bahwa keamanan data penerima vaksin dijamin pemerintah,” tegas Nadia saat memberi keterangan pers perkembangan vaksinasi Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 4 Januari 2021, yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Baca Berita:
Terjadi Peningkatan Aktivitas Gunung Merapi, Teramati Guguran Lava Pijar
Dalam Sehari Gunung Sinabung 3 Kali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 1 Kilometer
Dikatakannya, pengelolaannya berdasarkan peraturan dan perundangan yang sesuai dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 253 Tahun 2020. Rinciannya, pertama, perolehan data pribadi termasuk data kependudukan dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Kedua, data pribadi dilengkapi sistem keamanan sebagaimana diamanatkan ketentuan peraturan perundangan. Ketiga, data pribadi tidak dapat digunakan untuk keperluan selain penanganan Covid-19.
Untuk alur penerima vaksinasi COVID-19, sasaran penerima vaksinasi akan menerima notifikasi melalui SMS atau pemberitahuan melalui SMS blast dengan ID pengirim Peduli Covid. Di mana penerima vaksin akan melakukan verifikasi. Selanjutnya, penerima vaksin akan melakukan registrasi ulang untuk status kesehatan dan memilih tempat serta jadwal vaksinasi.
“Untuk daerah dengan kendala jaringan, maka proses verifikasi dan registrasi akan dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan,” jelas Nadia.
Proses registrasi ini sangat penting karena sebagai upaya verifikasi dengan menjawab berbagai pertanyaan yang akan ditanyakan oleh sistem. Seperti mengkonfirmasi domisili, serta skrining sederhana terkait penyakit penyerta yang diderita oleh penerima vaksin.
Verifikasi bagi peserta yang tidak melakukan verifikasi ulang, maka akan dilakukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 di kecamatan. Karenanya, Nadia berharap masyarakat berpartisipasi dalam tahapan vaksinasi yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 15 bulan mendatang.
Karena vaksinasi tidak hanya melindungi tenaga kesehatan dan pelayan publik sebagai individu, namun juga melindungi keluarganya masing-masing. (Red)