Achmad Ushuluddin Perkenalkan SMART Model di Bidang Kesehatan

dr. Achmad Ushuluddin, M.Kes.bersama tim penguji dan promotor usai sidang terbuka disertasi di ruang Pascasarjana lantai 4 Kampus Terpadu UMY, Senin 15 April 2019. [Foto UMY | Rienews]

RIENEWS.COM – Kandidat doktor Program Studi Doktor Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), , dr. Achmad Ushuluddin, M.Kes., berhasil meraih predikat cum laude dalam disertasi berjudul; Pendidikan Kesehatan Holistik Peran Ruhani dalam Perspektif Psikologi Islam. Dalam disertasinya, Achmad mengenalkan SMART Model (Sains, Manusia, Ruh dan Tuhan) sebagai cara pandang baru relasi sains dan agama, termasuk dalam ilmu pendidikan dan kesehatan. Achmad mengungkapkan disertasinya terinspirasi dari Al Qur’an Surah Al-Isra ayat 85.

Pada sidang terbuka disertasi di ruang Pascasarjana lantai 4 Kampus Terpadu UMY, Senin 15 April 2019, Achmad Ushuluddin mengemukakan, pendidikan dan kesehatan holistik yang merupakan alternatif baru atas gagasan pendidikan dan kesehatan reduksionistik yang memandang manusia secara parsialistik dan mekanistik.

“Model pendidikan holistik mengkombinasikan kecerdasan Intellectual Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), Spiritual Quotient (SQ) dan juga multiple intellectual. Sedangkan pada model kesehatan holistik memadukan antara kesehatan secara biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Dalam hal ini, pendidikan dan kesehatan holistik sama-sama memandang pentingnya dimensi spiritual sebagai pusat diri ruhani. Dalam penelitian ini, mengintegrasikan pendidikan dan kesehatan holistik dalam perspektif psikologi Islam,” ujar Achmad dihadapan 100 akademisi, di antaranya merupakan guru besar dari berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri.

Achmad mengatakan penelitian-penelitian tentang pendidikan kesehatan yang selama ini dilakukan masih berkutat di seputar pendidikan kesehatan laboratories dan populasionis.

“Beberapa penelitian di antaranya memang telah menyentuh aspek holistik, namun masih berbasis pada spirit bukan ruhani sebagaimana dalam penelitian ini. Perbedaannya terletak pada kata “spirit” yang dipahami selama ini masih berupa material yaitu saraf otak yang tidak terkait dengan Tuhan. Sedangkan ruhani basisnya adalah nonmaterial berupa cahaya atau nur yang diyakini berasal dari Tuhan,” urai Achmad.

Baca Berita:

Warga Temukan Tulang Manusia Diduga Korban Masa Penjajahan

DPP Fisipol UGM Rilis Pemetaan Potensi Politik Uang Pemilu 2019

Dalam penelitiannya itu,  Achmad memperkenalkan cara pandang baru relasi sains dan agama, disebut SMART Model.

“SMART Model merupakan akronim dari Sains, Manusia, Ruh dan Tuhan, yang mana adalah suatu cara pandang baru relasi sains dan agama, termasuk dalam ilmu pendidikan dan kesehatan. Keempat elemen yang disebutkan tadi digambarkan dalam bentuk kuadran yang saling terhubung. Dalam SMART model juga dapat diketahui posisi sains teknologi yang bersifat fisik material, dan agama yang bersifat nonfisik serta nonmaterial,” jelas Achmad.