Bahaya Tidur Setelah Sahur dari Sembelit hingga Stroke

Ilustrasi orang tidur. Foto geralt/pixabay.com.
Ilustrasi orang tidur. Foto geralt/pixabay.com.

Ketiga, sakit tenggorokan.
Sensasi panas tidak hanya terjadi pada dada. Namun juga terjadi pada tenggorokan karena gejala tersebut merupakan lanjutan dari efek GERD.

Keempat, serangan jantung.
Orang yang mengomsumsi makanan berat dan langsung tidur bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah. Jika tekanan darah tidak kunjung menurun dan berlangsung dalam waktu lama, maka akan meningkatkan risiko terserang penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit kronis lainnya.

Kelima, stroke.
Tidur setelah sahur dapat menyebabkan sistem pencernaan sulit untuk mencerna makanan. Lambung membutuhkan asupan darah yang lebih banyak. Suplai darah yang terkonsentrasi menuju perut dapat membuat otak kekurangan oksigen dan dalam jangka panjang dapat mengakibatkan stroke.

Artikel lain

Tips Mengatur Keuangan Selama Ramadan

Sambut Pemudik, Kemenparekraf Luncurkan E-Booklet Jelajah 27 Masjid

Kiat Sehat Berpuasa dengan Mengatur Isi Piringku

Keenam, konstipasi atau sembelit.
Proses pengosongan lambung terjadi kurang lebih 2-3 jam setelah makan. Posisi tidur atau berbaring akan menghambat proses pengosongan lambung. Apabila hal ini terjadi, akan memicu terjadinya penyakit konstipasi atau sembelit, yaitu kesulitan buang air besar. (Rep-04)

Sumber: Muhammadiyah