Barus Titik Nol Peradaban Islam di Nusantara

Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam acara Barus Bersholawat, menegaskan, Barus titik nol peradaban Islam di Nusantara. Foto Ist | Rienews.com.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam acara Barus Bersholawat, menegaskan, Barus titik nol peradaban Islam di Nusantara. Foto Ist | Rienews.com.

Arif menyebutkan, berdasarkan catatan di Kota Barus ini juga ada berdiri beberapa kesultanan seperti kesultanan Ibrahimsyah.

Zuhardi Mustafa Simanulang sejarahwan yang juga pemandu wisata religi di Barus, mengatakan, Barus pada abad ke 6 sudah menjadi gerbang masuknya Islam di Nusantara. Hal ini disebabkan datangnya para ulama dan saudagar dari Timur Tengah, dan sebagian para ulama ada yang wafat di Barus dan dimakamkan di sini, sehingga Barus itu menjadi perhatian dunia.

Menurut Zuhardi, misi saudagar-saudagar dan ulama ke Barus adalah untuk mencari rempah-rempah terkhususnya kapur Barus.

Artikel lain

Pinang Impor Myanmar Ditolak Masuk Indonesia

F1H20 Danau Toba, Apa Dampaknya bagi Masyarakat Sumut

IPK Indonesia Turun 4 Peringkat, Pukat UGM Sebut Akibat Revisi UU KPK

“Kapur Barus yang ada di sini kualitasnya sangat wahid di banding kapur Barus yang ada di negara lain. Bahkan kapur Barus yang berasal dari Barus ini, konon ceritanya digunakan untuk mengawetkan jasad Firaun di Mesir,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, kapur Barus merupakan getah dari pohon Barus yang memiliki aroma wangi. Untuk memperoleh getah pohon Barus dilakukan seperti menyadap getah pohon karet.

Pada 2017, Presiden Joko Widodo telah meresmikan Tugu 0 KM Peradaban Islam di Nusantara yang berada di pinggir laut dan bekas Mesjid Raya Barus.

Barus Bersholawat turur dihadiri Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Pangdam I/BB Mayjen TNI A Daniel Chardin, dan Plt Dirut Bank Sumut Hadi Sucipto. (Rep-06)