Bayar Rp26 Juta, Gagal Masuk Rehabilitasi Lido

Ika menemui Kepala BNN Karo AKBP Heppi Karokaro, Kamis 29 Agutus 2019. [Foto Ist | Rienews]

RIENEWS.COM – Keluarga korban penyalahgunaan narkoba, mendatangi Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Karo. Ika br Tarigan memprotes BNN Karo lantaran abang kandungnya, tidak masuk Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong , Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ika mengaku sudah memberikan uang puluhan juta rupiah kepada oknum BNNK Karo untuk memasukkan abangnya ke Lido. Tetapi korban penyalahgunaan narkoba itu tidak diterima di Lido, dan BNNK Karo memasukkannya ke rehabilitasi Panti Sosial Pamardi Putra Galih Pakuan, Bogor. Belakang diketahui saudaranya itu melarikan diri dari Galih Pakuan, pada Minggu 11 Agustus 2019.

Tidak terima dengan kejadian itu, Ika mendatangi Kantor BNNK Karo mempertanyakan nasib saudaranya.

“Di mana saat ini abang saya tidak saya ketahui lagi keberadaannya,” tutur Ika di ruang kerja Kepala BNNK Karo AKBP Heppi Karokaro, Kamis 29 Agustus 2019.

Ika menceritakan, awal Agustus lalu, ia mendatangi Kantor BNNK Karo di Jalan Pahlawan, Kabanjahe, guna berkonsultasi mengatasi masalah kecanduan abangnya. Ika diterima petugas perawat Rehab BNNK Karo, Maranata br Meliala.

Menurut Ika, petugas tersebut menyatakan dapat membantu dan meminta keluarga, Ika menyediakan uang Rp26 juta. Biaya itu disanggupin oleh Ika.

Baca Berita:

Soal Dana Desa, Para Emak Ini Minta Bupati Nonaktifkan Kades Nageri

Pemkab Karo Perjuangkan Jalan Tol Medan-Berastagi

Uang sebesar Rp21 juta diserahkan Ika disertai dengan kuitansi bukti penyerahan uang yang diterima Rismanti Sinuhaji. Setelah uang diserahkan, diaturlah rencana untuk menangkap abang Ika.

Rencana penangkapan dilakukan pada Kamis 8 Agustus 2019, keesokan harinya, Jumat 9 Agustus 2019, korban dibawa petugas BNNK Karo menuju rehabilitasi Lido. Ika mengakui dirinya kembali dihubungi petugas dan meminta anggaran Rp5 juta.

“Itu pun gak apa-apa. Kupenuhi juga asalkan abang bisa direhab di Lido. Langsung aku transfer ke rekening salah seorang personel,” kata Ika.

Setibanya di Bogor, Ika mengaku mendapatkan pesan dari Maranata melalui Whatsapp, isinya kembali meminta uang untuk pembelian seragam di Lido dan biaya makan serta penginapan.