Data Terkini Korban Gempa Tsunami Palu 2.113 Orang Meninggal

Kerusakan dampak gempabumi 7,4 magnitude dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat 28 September 2018. [Foto BNPB | RIenews]

RIENEWS.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan data korban meninggal dalam bencana gempa dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 2.113 orang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, korban meninggal di Kota Palu 1.703 orang, di Kabupaten Donggala 171 orang, Sigi terdapat 223 orang meninggal, Parigi Moutong berjumlah 15 orang meninggal, dan Pasangkayu 1 orang meninggal.

“Semua korban meninggal dunia telah dimakamkan, baik pemakaman massal maupun pemakanan keluarga,” ujar Sutopo dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu 20 Oktober 2018.

Baca Berita: Begini BNPB Tangani Dampak Gempa Tsunami di Palu dan Donggala

Sementara dilaporkan korban yang hilang dalam kejadian bencana alam pada Jumat 28 September 2018, 1.309 orang.

“4.612 orang luka-luka dan sebanyak 223.751 orang mengungsi di 122 titik,”  kata Sutopo.

Dijelaskan Sutopo, dari jumlah 2.113 orang korban meninggal dunia, satu termasuk seorang  orang warga negara Korea Selatan, yang meninggal dunia di reruntuhan Hotel Roa-Roa Kota Palu.

“Tidak benar, adanya berita yang memberitakan dua orang warga Belanda yang juga menjadi korban meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan Hotel Roa-Roa. Tim Posko Kementerian Luar Negeri dan Basarnas sudah menelusuri berita tersebut, bahwa berita tersebut tidak benar. Tim SAR gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas hanya menemukan 1 jenasah warga negara Korea Selatan pada 4 Oktober 2018. Pencarian korban di Hotel Roa-Roa juga sudah dihentikan sejak tanggal 8 Oktober 2018, dan memang tidak ada korban lainnya,” tegas Sutopo.

Pemulihan Diintensifkan

Penanganan darurat dampak gempabumi dan tsunami di Sulawesi Tengah terus dilakukan hingga saat ini. Percepatan pemulihan dampak bencana terus diintensifkan, khususnya pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, pelayanan medis, perbaikan infrastruktur dasar, dan normalisasi kehidupan masyarakat.

“ Masa tanggap darurat bencana masih diberlakukan hingga tanggal 26 Oktober 2018,” imbuh Sutopo.

Beberapa fasilitas publik seperti listrik dan komunikasi sebagian besar sudah pulih kembali di daerah terdampak bencana. Pemulihan BTS untuk komunikasi di Sulawesi Tengah dari total 3.519 BTS, mencapai 96,1 persen.

“Jaringan Telkomsel telah pulih 100 persen. Begitu juga dengan pasokan listrik,” jelas Sutopo.