Pemilik tanah 1 hektar, Tuah Pandia menyatakan, penyerahan tanah yang dilakukan murni, tulus demi kemajuan pendidikan di Kabupaten Karo khususnya di Kecamatan Payung.
Namun dia juga meminta Pemkab Karo, agar meningkatkan pembangunan jalan menuju ke lokasi ladangnya maupun ke lokasi jembatan “Napak Tilas Pahlawan Nasional Kiras Bangun”, sepanjang sekitar 3 kilometer. Hal ini ditujukan agar warga sekitar yang memiliki tanah atau ladang di sekitar sekolah akan terbantu dari segi infrastruktur untuk memudahkan distribusi hasil-hasil pertanian.
“Jalan itu bisa berfungsi sebagai ringroad luar tiga desa, seperti Desa Batukarang, Rimokayu, dan Desa Payung. Apalagi jalan satu-satunya yang ada selama ini antara Desa Payung ke Batukarang cukup sempit dan setiap Pesta Budaya Kerja Tahun selalu menjadi langganan macet parah. Hal itu sudah lama dikeluhkan warga,” ujar Tuah Pandia kepada Bupati Karo.
Menyikapi hal itu, Bupati Karo Terkelin Brahmana meminta Camat Payung mengadakan runggu (musyawarah) terutama kepada warga pemilik tanah yang akan digunakan untuk pelebaran jalan.
“Kalau warga berkenan, jalan ini diperlebar menjadi 8 hingga 12 meter, dan ini juga gunanya untuk kepentingan umum,” kata Terkelin.
Sementara itu, Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, H. Syahrial Ginting didampingi Kepala Dinas Pendidikan Karo, Eddy Surianta Surbakti, menyambut positif keinginan warga terhadap pendirian sekolah SMAN di Desa Payung.
“Setelah nantinya selesai proses verifikasi dan serah terima surat persetujuan dari pemilik tanah Tuah Pandia. Secepatnya akan kita ajukan ke provinsi. Mudah-mudahan anggarannya sekitar Rp3 miliar akan ditampung di APBD Sumatera Utara Tahun Anggaran 2020,” imbuh Syahri. (Rep-01)