“UNESCO tidak sekadar menetapkan kawasan ini sebagai geopark, tetapi juga menempatkan kita dalam revalidasi setiap empat tahun sekali. Artinya, keberhasilan status ini tidak bersifat permanen, harus terus dijaga, dikembangkan, dirawat dengan serius, dan kolaboratif,” ujarnya.
Dikatakannya, di tahun ini UNESCO akan melakukan revalidasi kedua, menilai kembali apakah pengelolaan kawasan geopark Kaldera Toba, khususnya geosite-geosite di kawasan Danau Toba sesuai dengan prinsip geopark dunia.
Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGGp), Azizul Kholis optimisme bahwa target green card (kartu hijau) tercapai. Hal ini mengingat saat menyerahkan berkas dokumen Geopark Kaldera Toba, tidak mendapati masalah.
Dia menegaskan, tim asesor pada tanggal 20 hingga 25 Juli 2025, akan datang melakukan revalidasi.
Artikel lain
Bobby Sebut Eksplorasi Sumur Minyak di Sumut Tingkatkan Investasi Migas
Pemprov Sumut Berhasil Bentuk 6.110 Koperasi Merah Putih di Seluruh Desa-Kelurahan
Kahiyang Ayu Dorong PKK Perluas Kemitraan Agar Program Berjalan Maksimal
“Marilah kita menjaga lingkungan, menjaga konservasi, terutama flora dan fauna, khususnya batuan usia 70 ribu tahun,” imbuhnya. (Rep-01)